Minggu, 30 September 2012

Ular Piton Ingin Mencari Teman


  Tonpi si ular piton kecil berjalan menelusuri hutan dengan ceria. Ia bertekad berkenalan dengan teman-teman baru sesama penghuni hutan.
Saat melihat Nari si burung kenari di atas pohon sedang merapihkan bulu-bulunya, Tonpi memanjat untuk mendekatinya.

Hai, perkenalkan namaku Tonpi?”sapa Tonpi dengan senyuman manis ketika ia sudah di samping Nari.
Nari yang tadi khusyuk dengan bulu-bulu indahnya tersentak kaget ketika melihat siapa yang menyapanya. Ia lekas terbang terbirit-birit dengan kicauan ketakutan.

Lho, kok dia terbang?” heran Tonpi bertanya-tanya, “Ah, mungkin ia sedang terburu-buru.”
Tonpi kembali turun dari pohon. Ia mencoba mencari teman yang lain di hutan itu.
Kini Tonpi sedang mengamati Rabi si kelinci mengunyah-ngunyah di tengah rerumputan.

Hai, apa kabar? Kenalan yuk, aku Tonpi?” katanya ketika sudah di samping Rabi.

Puih!” Rabi menyemburkan kunyahan rumputnya ke wajah Tonpi lalu loncat terbirit-birit.
Tonpi yang tidak menyangka wajahnya disembur hanya tersenyum tabah. Untung tak jauh dari sana ada sungai kecil sehingga ia bisa membersihkan serpihan rumput di wajahnya.

Ah, mungkin ia kecewa rasa rumput ini tidak enak,” gumam Tonpi usai membersihkan wajah, ”Jadi, tak sengaja ia membuangnya di wajahku.”
Di seberang sungai itu ternyata ada seekor rusa sedang minum. Tonpi yang melihatnya langsung mendekat dengan meniti di atas jembatan.

Barangkali ia mau berkenalan denganku,” antusiasnya.
Tapi, Rosa si rusa sudah berlari pergi karena menyangka Tonpi mendekat hendak bermaksud jahat.
Tanpa lelah dan tetap optimis, Tonpi masih berusaha mencari teman baru dari ujung ke ujung hutan itu. Namun, hingga sore tak ada satu pun yang mau berkenalan dengannya. Akhirnya ia pulang.

Tolong! Tolong!” 
 
Tiba-tiba Tonpi mendengar suara ramai minta tolong. Ia menghentikan langkahnya menoleh ke belakang. Ternyata dua orang pemburu sedang menggotong beberapa binatang. Tonpi diam-diam mendekat.

Lho, itukan si kenari, si kelinci, dan si rusa.” serunya dalam hati. 
 
Memang benar. Kedua pemburu itu sedang memanggul rusa dengan tongkat. Sementara burung kenari dan kelinci terkurung di dalam sangkar bambu.

Aku harus menolong mereka,” geram Tonpi lalu menjulur lehernya dan mematuk betis salah satu pemburu itu.

Aduh!” rintih seorang pemburu melepaskan panggulannya jatuh terduduk. 
 
Melihat yang terjadi pada temannya, pemburu lainnya marah lalu memukul Tonpi dengan sebilah kayu. Tonpi yang tak sempat mengelak terkapar dipukul berkali-kali. Pemburu itu kemudian lekas-lekas menggotong temannya kabur meninggalkan hasil buruannya.
Rosa yang berhasil melepaskan tali ikatan kakinya kemudian membuka pintu sangkar dimana Nari dan Rabi dikurung. Mereka bernapas lega karena selamat. Lalu mereka bergegas menghampiri penolong yang terkapar di tanah.

Lho, ini kan ular yang hendak berkenalan denganku,” sentak Nari si burung kenari.

Iya, ular ini adalah ular yang aku ludahi wajahnya. Aku takut ia memakanku,” kata Rabi si kelinci.

Aku juga sempat melihatnya di sungai. Aku kira ia mendekatiku untuk membunuhku,” Rosa menambahkan.
Ketiga binatang itu terpaku menyesali diri karena telah berprasangka buruk terhadap ular itu.
***

Pesan Moral

Adik-adik, janganlah cepat-cepat mencurigai atau berprasangka buruk terhadap orang lain. Tetapi kita harus terlebih dahulu mencari tahu apa tujuannya mendekati kita.


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar