Kori si kera sangat senang berjalan-jalan di taman
dekat lapangan, apalagi pada hari minggu seperti ini, karena pengunjung taman
akan lebih banyak dari biasanya dan itu artinya akan ada banyak sisa makanan
yang berserakan yang bisa ia makan. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya ia
menemukan sebutir kelapa yang tersisa, dia segera mengambilnya dan membawanya
pulang ke hutan.
“Kau dapat dari mana buah kelapa itu”. Tupi si tupai
menyapa dari atas pohon
“Aku menemukannya dari taman dekat lapangan, lumayan
buat makan siang”.
“Maukah kau berbagi makan siangmu denganku?, aku
haus sekali nih…”. Tupi memelas. Rupanya kemarau yang melanda belakangan ini,
juga berimbas pada berkurangnya persediaan air di hutan, sehingga tak jarang
penghuni hutan harus rela berbagi air minum dengan yang lainnya, maka wajar
saja ketika Kori membawa kelapa beberapa kawannya langsung mengerubutinya.
“Ia Kori… dari pagi aku belum minum, bisakah kau
memberikan sedikit air kelapa itu untukku???”.
Buli si bunglon menambahkan sambil menjulurkan lidahnya tanda kehausan.
“Maaf ya kawan-kawan, aku juga kehausan setelah
berjalan dari taman sampai ke hutan ini, jadi aku akan menghabiskan kelapa ini
sendirian, kalau kalian mau, silahkan cari sendiri di taman itu…”. Kori
menjawab permintaan temannya sambil berlalu pergi, dia tidak mempedulikan Tupi
dan Buli yang memandang iri.
Sesampainya di rumah Kori langsung
meletakan buah kelapa dia atas meja makan, ia membuka mulutnya lebar-lebar
“krrk…auuu…”. Kori memegangi mulutnya, giginya yang hanya terbiasa mengunyah
pisang terasa sangat ngilu, dia memang pernah mengunyah kulit kacang, tapi
kulit kelapa ternyata jauh lebih keras dibanding kulit kacang.
Kori mencoba kembali membuka kulit
kelapa itu, kali ini ia menggunakan kedua tangannya “egghhh…”. Dahi Kori mulai
mengeluarkan keringat, ternyata tangan mungilnya tidak terlalu kuat untuk
beradu dengan kerasnya kulit kelapa.
Akhirnya Kori terduduk lemas di
pojoh rumah, dia ingin sekali segera bisa membuka kulit kelapa itu dan meminum
airnya, ia sudah sangat kehausan.
Beberapa saat berlalu. Ada yang
mengetuk pintu rumah Kori.
“Kori… apakah kau ada di dalam??”. Itu kan suara
Beri si berang-berang, mau apa dia kemari, pikir Kori, sambil membuka pintu.
“Beri ada perlu apa kau disini? Kenapa tidak
mengucapkan salam dulu?”. Kori menegur Beri.
“Oh iya,, aku lupa! Assalamu’alaikum Kori… aku hanya
ingin meminta sedikit air minum, Buri adikku sangat kehausan, dia menangis
terus di rumah, apakah kau punya air minum?”. Beri mengutarakan maksudnya
dengan panjang lebar.
“Wa’alaikum salam… sebenarnya aku tidak punya air
minum, tapi aku punya buah kelapa yang belum bisa aku buka, apakah kau tahu
cara membukanya?”. Kori meminta solusi.
“Oh… itu sih gampang… serahkan saja padaku, aku kan
sudah terbiasa mengunyah kayu yang jauh
lebih keras dibanding kulit kelapa”.
Beri tersenyum bangga.
“Baiklah kalau begitu, kau buka dulu kelapanya,
sementara aku akan memanggil Tupi dan Buli, karena tadi mereka juga kehausan”.
Kori berlari menuju rumah Tupi dan Buli.
Beberapa saat kemudian Kori dan kawan-kawan sudah
asik mengerubuti buah kelapa yang lezat, mereka tak lagi kehausan karena sudah
meminum air kelapa yang menyegarkan.
***
Pesan Moral
Berbagi
dan bekerja sama adalah perbuatan terpuji yang diajarkan Nabi. Pekerjaan sulit
akan menjadi mudah saat dikerjakan bersama-sama, dan kebahagiaan akan terasa
lebih menyenangkan saat dinikmati dengan yang lainnya.
*) Sunarti Ummu Hilma: Kuningan, Jawa Barat.
Sumber gambar: www.rasikafm.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar