Jumat, 28 September 2012

Kori Tak Mau Berbagi


Kori si kera sangat senang berjalan-jalan di taman dekat lapangan, apalagi pada hari minggu seperti ini, karena pengunjung taman akan lebih banyak dari biasanya dan itu artinya akan ada banyak sisa makanan yang berserakan yang bisa ia makan. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya ia menemukan sebutir kelapa yang tersisa, dia segera mengambilnya dan membawanya pulang ke hutan.

“Kau dapat dari mana buah kelapa itu”. Tupi si tupai menyapa dari atas pohon

“Aku menemukannya dari taman dekat lapangan, lumayan buat makan siang”.

“Maukah kau berbagi makan siangmu denganku?, aku haus sekali nih…”. Tupi memelas. Rupanya kemarau yang melanda belakangan ini, juga berimbas pada berkurangnya persediaan air di hutan, sehingga tak jarang penghuni hutan harus rela berbagi air minum dengan yang lainnya, maka wajar saja ketika Kori membawa kelapa beberapa kawannya langsung mengerubutinya.

“Ia Kori… dari pagi aku belum minum, bisakah kau memberikan sedikit air kelapa itu untukku???”.  Buli si bunglon menambahkan sambil menjulurkan lidahnya tanda kehausan.

“Maaf ya kawan-kawan, aku juga kehausan setelah berjalan dari taman sampai ke hutan ini, jadi aku akan menghabiskan kelapa ini sendirian, kalau kalian mau, silahkan cari sendiri di taman itu…”. Kori menjawab permintaan temannya sambil berlalu pergi, dia tidak mempedulikan Tupi dan Buli yang memandang iri.

       Sesampainya di rumah Kori langsung meletakan buah kelapa dia atas meja makan, ia membuka mulutnya lebar-lebar “krrk…auuu…”. Kori memegangi mulutnya, giginya yang hanya terbiasa mengunyah pisang terasa sangat ngilu, dia memang pernah mengunyah kulit kacang, tapi kulit kelapa ternyata jauh lebih keras dibanding kulit kacang.

       Kori mencoba kembali membuka kulit kelapa itu, kali ini ia menggunakan kedua tangannya “egghhh…”. Dahi Kori mulai mengeluarkan keringat, ternyata tangan mungilnya tidak terlalu kuat untuk beradu dengan kerasnya kulit kelapa.

      Akhirnya Kori terduduk lemas di pojoh rumah, dia ingin sekali segera bisa membuka kulit kelapa itu dan meminum airnya, ia sudah sangat kehausan. 

         Beberapa saat berlalu. Ada yang mengetuk pintu rumah Kori.

“Kori… apakah kau ada di dalam??”. Itu kan suara Beri si berang-berang, mau apa dia kemari, pikir Kori, sambil membuka pintu.

“Beri ada perlu apa kau disini? Kenapa tidak mengucapkan salam dulu?”. Kori menegur Beri.

“Oh iya,, aku lupa! Assalamu’alaikum Kori… aku hanya ingin meminta sedikit air minum, Buri adikku sangat kehausan, dia menangis terus di rumah, apakah kau punya air minum?”. Beri mengutarakan maksudnya dengan panjang lebar.

“Wa’alaikum salam… sebenarnya aku tidak punya air minum, tapi aku punya buah kelapa yang belum bisa aku buka, apakah kau tahu cara membukanya?”. Kori meminta solusi.

“Oh… itu sih gampang… serahkan saja padaku, aku kan sudah terbiasa mengunyah  kayu yang jauh lebih keras dibanding kulit kelapa”.  Beri tersenyum bangga.

“Baiklah kalau begitu, kau buka dulu kelapanya, sementara aku akan memanggil Tupi dan Buli, karena tadi mereka juga kehausan”. Kori berlari menuju rumah Tupi dan Buli.

Beberapa saat kemudian Kori dan kawan-kawan sudah asik mengerubuti buah kelapa yang lezat, mereka tak lagi kehausan karena sudah meminum air kelapa yang menyegarkan.


***

Pesan Moral

Berbagi dan bekerja sama adalah perbuatan terpuji yang diajarkan Nabi. Pekerjaan sulit akan menjadi mudah saat dikerjakan bersama-sama, dan kebahagiaan akan terasa lebih menyenangkan saat dinikmati dengan yang lainnya.


 *) Sunarti Ummu Hilma: Kuningan, Jawa Barat.

 Sumber gambar: www.rasikafm.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar