”Apakah 'buang angin' atau kentut bisa menyebabkan pesawat luar angkasa meledak?''
Bisa jadi pertanyaan ini terdengar sangat konyol. Tapi kekhawatiran itu bukannya nggak beralasan. Para ilmuwan yang meneliti perjalanan manusia ke luar angkasa di Badan Antarika Amerika Serikat NASA bahkan melakukan penelitian sangat serius tentang ini. Mereka berpikir, jika pilot kentut di dalam pesawat luar angkasa, pesawat itu akan terjadi ledakan. Ih, ngeri!
Ya, sebab di dalam kentut manusia terkandung 400 macam gas. Sebagian besar di antaranya karbondioksida, dan gas yang mudah terbakar seperti hidrogen dan metana. Lantaran pesawat ruang angkasa dibuat sangat tertutup agar udaranya tidak keluar, maka astronot diyakini berada dalam bahaya jika terlalu banyak ''buang angin''.
Kentut seorang astronot bisa terakulumasi di dalam ruang tertutup dan meningkatkan tekanan. Nah, bila gas metana, hidrogen dan oksigen bercampur dalam persentase yang tepat, ledakan dalam pesawat ruang angkasa dapat terjadi.
Tapi hasil penelitian menunjukkan kentut tidak akan menyebabkan pesawat luar angkasa meledak. Hanya dapat menyebabkan letupan api kecil. Kenapa? Dalam satu hari, usus besar orang dewasa biasanya menghasilkan kentut sekitar 7-10 liter. Tetapi di antara jumlah tersebut gas yang betul-betul dikeluarkan pada waktu kentut hanyalah sekitar 0,6 liter. Sisanya akan diserap kembali melalui membran usus besar.
Jadi, kentut tidak akan menimbulkan ledakan karena gas yang dikeluarkan setiap kali kentut sangat sedikit. Meski begitu, kentut menimbulkan efek yang lain, khususnya kalau kita makan makanan yang mengandung protein seperti telur, maka gas-gas seperti skatol, indole, metana, nitrogen serta gas-gas lain yang berbau menyengatlah yang muncul. Walau jumlah kentut sedikit dan tidak berbunyi, tapi baunya, hmm... bisa sangat sungguh menyengat.
Itu beda kalau kita memakan makanan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat, jumlah kentut yang dikeluarkan lebih banyak dan bersuara keras, tapi tidak terlalu bau. Tapi apa pun jenis kentutnya, pasti bikin orang ''meledak''. (62)
Sumber: Suara Merdeka, 11 September 2012
Bisa jadi pertanyaan ini terdengar sangat konyol. Tapi kekhawatiran itu bukannya nggak beralasan. Para ilmuwan yang meneliti perjalanan manusia ke luar angkasa di Badan Antarika Amerika Serikat NASA bahkan melakukan penelitian sangat serius tentang ini. Mereka berpikir, jika pilot kentut di dalam pesawat luar angkasa, pesawat itu akan terjadi ledakan. Ih, ngeri!
Ya, sebab di dalam kentut manusia terkandung 400 macam gas. Sebagian besar di antaranya karbondioksida, dan gas yang mudah terbakar seperti hidrogen dan metana. Lantaran pesawat ruang angkasa dibuat sangat tertutup agar udaranya tidak keluar, maka astronot diyakini berada dalam bahaya jika terlalu banyak ''buang angin''.
Kentut seorang astronot bisa terakulumasi di dalam ruang tertutup dan meningkatkan tekanan. Nah, bila gas metana, hidrogen dan oksigen bercampur dalam persentase yang tepat, ledakan dalam pesawat ruang angkasa dapat terjadi.
Tapi hasil penelitian menunjukkan kentut tidak akan menyebabkan pesawat luar angkasa meledak. Hanya dapat menyebabkan letupan api kecil. Kenapa? Dalam satu hari, usus besar orang dewasa biasanya menghasilkan kentut sekitar 7-10 liter. Tetapi di antara jumlah tersebut gas yang betul-betul dikeluarkan pada waktu kentut hanyalah sekitar 0,6 liter. Sisanya akan diserap kembali melalui membran usus besar.
Jadi, kentut tidak akan menimbulkan ledakan karena gas yang dikeluarkan setiap kali kentut sangat sedikit. Meski begitu, kentut menimbulkan efek yang lain, khususnya kalau kita makan makanan yang mengandung protein seperti telur, maka gas-gas seperti skatol, indole, metana, nitrogen serta gas-gas lain yang berbau menyengatlah yang muncul. Walau jumlah kentut sedikit dan tidak berbunyi, tapi baunya, hmm... bisa sangat sungguh menyengat.
Itu beda kalau kita memakan makanan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat, jumlah kentut yang dikeluarkan lebih banyak dan bersuara keras, tapi tidak terlalu bau. Tapi apa pun jenis kentutnya, pasti bikin orang ''meledak''. (62)
Sumber: Suara Merdeka, 11 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar