Pada suatu siang yang panas, tanpa disengaja, seekor Rusa bertemu dengan Jerapah yang tengah asyik menikmati dedaunan pohon yang tinggi menjulang.
“Hai Jerapah!” ujar Rusa, “Bagi-bagi dong makanannya, aku lapar sekali nich !”
“Enak saja, usaha sendiri dong!”
“Bagaimana aku mencapai daun pohon itu? Bukankah ukuran tubuh dan leherku tidak setinggi dan sepanjang lehermu?”
“Ya, salah sendiri, mengapa mau menjadi mahluk yang kecil dan pendek!” jawab jerapAh singkat sambil terus menikmati makan siangnya.
Rusa akhirnya berlalu dengan perasaan dongkol. Dia melanjutkan perjalanannya mencari makan hingga sampailah dia pada suatu kebun yang dikelilingi tembok setinggi lima meter dan hanya ada satu pintu kecil untuk keluar masuk.
Akan tetapi, tanpa sepengetahuannya, si jerapah mengikutinya dari belakang. “Hai, Rusa!” ucapnya mengagetkan si binatang bertanduk itu. “Mau ke mana kamu?”
“Aku mau masuk ke dalam sana!”
“Banyak sekali ya, makanan di tengah kebun itu?”
“Ya, tentu saja. Aku sebentar lagi pasti akan kekeyangan dan bisa tidur pulas.”
“Jangan lupa ya, saya diambilkan! Sepertinya buah tanaman di tengah kebun sana menyegarkan sekali,” pinta Jerapah.
“Huhhh….enak saja! Usaha sendiri dong!”
“Bagaimana aku bisa ke sana?” Tahu sendiri, pagar ini terlalu tinggi untuk aku langkahi dan pintunya terlalu kecil buatku masuk.”
“Ha…ha…ha….ha…!” tawa Rusa. “Ya itu urusanmu, salah sendiri mengapa mau menjadi mahluk dengan tubuh besar dan tinggi. Kasihan sekali kamu!”
Dari luar pagar, Jerapah hanya bisa memandangi Rusa menghabiskan buah yang digemarinya seorang diri.
“Wow…betapa nikmatnya! Andai tadi saya tak meledeknya dan mau berbagi dedaunan dengannya, pasti sekarang saya juga diberinya bagian buah segar itu.”
Ketika merenung, tiba-tiba kepala Rusa nongol dari dalam pintu dan di mulutnya terdapat buah-buahan. “Hai, Jerapah, ini bagianmu!”
Betapa senang hati si Jerapah, “Terima kasih…terima kasih, Rusa yang baik!” ucapnya.
“Makanya, jangan suka mengejek kekurangan orang lain!” kata Rusa.
“Ya, Rusa. Mulai sekarang saya akan menghormati dan menghargai orang lain. Ternyata, masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri ya!” ucapnya.
“Betul…betul…betuuul….! Makanya kita harus saling menghargai dan menolong satu sama lain.”
~*~
Pesan Moral
Setiap manusia itu dilahirkan secara unik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Satu sisi kita harus bangga dengan apa yang ada pada diri kita sementara pada sisi lain kita harus menghargai apa yang ada pada diri orang lain. Kita harus saling menghargai satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar