Di pagi yang cerah, ada seekor tupai
sedang melompat-lompat dari pohon ke pohon lain. Suatu saat ia bertemu dengan
seekor tikus di bawah pohon, tupai pun menghampiri tikus itu.
“Hai tikus,
ngapain kamu diam di situ?” Tanya tupai.
“Aku sedang
mencari makanan, tupai!” Jawab tukus.
“Masa cari
makanan di bawah sini saja, cari di atas juga dong! Tuh lihat, banyak sekali
buah-buahan segar kan!” kata tupai sambil menunjuk ke atas.
“Tapi, bagaimana
canyanya ambil buah itu? Aku kan tidak bisa memanjat!” keluh si tikus.
“Ah, payah kamu
tikus! Manjat saja tidak bisa! Manjat itu kan gampang banget!” ejek tupai
kepada tikus.
“Tapi bagiku
memanjat itu sulit, tupai!” tegas si tikus.
“Terus, kamu mau
cari makanan apa di bawah sini? Kan tidak ada makanan apa-apa di sini!” Tanya
tupai lagi.
“Ada kok! Aku
bisa mencium baunya.” Jawab tikus.
“Halah! Tidak
mungkin, jangan bohong kamu!” kata tupai.
“Aku tidak
bohong!”kata tikus.
“Sudahlah! Aku
mau pergi ambil buah dulu, kamu tidak usah pengen ya! Lihat kehebatanku
memanjat nih!” kata tupai menyombongkan diri.
Tupai pun
memanjat dari pohon satu ke pohon lain. Ia melompat-lompat di ranting-ranting
pohon sambil mengambil buah. Melihat tupai pandai memanjat dan melompat, tikus
menjadi sedih.
“Hai tikus,
ngapain bengong? Kamu iri ya lihat aku jago manjat sambil lompat-lompat begini!
Kasihan banget sih kamu, ha… ha… ha…”
ejek tupai kepada tikus.
Mendengar
perkataan tupai, tikus menjadi semakin sedih dan iri. Tupai pun kembali
melompat di ranting-ranting pohon sambil menertawakan tikus. Saat tupai asyik
melompat-lompat, tiba-tiba….
“Krak… swiiing…
duk!”
“Aduh, sakit!”
teriak tupai.
Mendengar tupai
berteriak, tikus pun langsung berlari mencari dan menghampiri tupai. Ternyata,
ranting pohon yang di lompati tupai itu sudah rapuh. Sehingga saat ranting itu
diinjak oleh tupai, ranting tersebut patah dan membuat tupai jatuh.
“Tupai, kamu
tidak apa-apa?” Tanya tikus cemas.
“Aduh, kakiku
sakit nih!” Jawab tupai.
“Makanya, kamu
itu jangan sombong! Sekarang kamu kena akibatnya kan?” nasihat tikus kepada
tupai.
“Iya, maaf deh!
Aku menyesal. Maafin aku ya, tikus!” Kata tupai
“Iya, tapi kamu
harus janji tidak akan mengulangi lagi!” Jawab tikus.
Akhirnnya, tupai
pun berjanji kepada tikus tidak akan pernah sombong lagi. Kini, tupai dan tikus
menjadi menjadi sahabat baik. Mereka selalu mencari makanan bersama-sama.
~*~
Pesan Moral:
Setiap manusa,
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan yang kita miliki
merupakan karunia dari Tuhan. Tapi, kelebihan itu tidak boleh membuat kita
menjadi manusia yang sombong. Karena sombong itu adalah perbuatan dosa.
* Ratna Eka Sari, Buduran Sidoarjo
sumber gambar di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar