Dahulu kala, hiduplah putri kembar dari Istana Pelangi Vistaria. Mereka
adalah Asharahera dan Anjanahera. Putri dari Sultan Trenggono dan Retnea
Kencana. Salah satu di antara ke duanya dikagumi oleh beberapa penduduk muda,
termasuk Sanca. Pangeran dari Raja Kaisar Reharjo yang terkesan gagah berani
dengan keris warisan, yang selalu melekat pada pinggang bagian kanan.
Suatu
hari, Sanca berkunjung ke Istana Vistaria untuk memilih salah satu putri
Sultan. Ia berniat melamar dengan mengenakan pakaian adat. Ia terlihat gagah dan
bersahaja. Tetapi, suatu ketika ke dua putri kembar dipanggil oleh Ibunda.
Sanca semakin menata diri dan berkaca sembari terlihat tampan nantinya.
“ Asha !! Anja
!! Sanca sudah datang. Keluarlah ! “
“ Iya
Bunda ” jawab Asha. Ia menatap Sanca sambil melempar senyum tipis
“ Anja
di mana? ”
“ Asha
tidak tahu, Bunda. Sepertinya Anja masih berada di bumi “ tebaknya
“
Bukankah tadi bersamamu? “
“ Iya,
tapi . . . .”
“
Sudahlah, dari pada kita membahas terus. Alangkah lebih baiknya jikalau kita
mencari Anja. Hari sudah mulai malam, sedangkan dia masih berada di bumi “ saut
Sanca memberi usul dengan memotong komunikasi Asha.
“ tunggu
! “ kata Asha, menghentikan niatan langkah Sanca “ Mengapa kita harus
mencarinya? Bukakah aku dengan Anja itu kembar? Dan, bukankah pangeran
menginginkan istri satu? “ raung Asha tiba- tiba
“ Maksud
kamu apa? “ tanya wanita tengah baya, yang tidak lain adalah Bundanya, yang
bersandar cemas
“
Maksudku, Anja tidak perlu dicari “
“
Kenapa, Asha ? “ saut pangeran heran
“
Bukankah pangeran menginginkan istri? “ ke dua kalinya Asha mengulang
pertanyaan yang sama. Tetapi kali ini, ia terlihat serius dengan tatapan dalam.
“ Iya “
“ Kalau
memang iya, mengapa harus mencari saudara kembarku???? Menikahlah denganku,
pangeran “ tawar Asha
“
Maafkan aku Asha. Aku harus bertemu Anja, agar aku mampu memilih kalian
untuk ku jadikan istri “ jelasnya
“ Aku di
sini “ saut wanita bercadar hitam.
“
siapakah dirimu?”
“ Aku
Anja, putri dari Retnea Kencana “ ia berhenti sejenak, sambil menyusuri jalan
menuju arah di mana Sanca “ maafkan aku karena terlambat datang “
Sanca mendekat menatap lekat.
“ Benarkah kau Anja????”
“ Iya,
aku adalah Anja “
“ Dari
mana saja kau, Anja???” tanyanya mengerutkan alis “ bolehkah daku membuka
cadarmu?????” imbuhnya
Dengan pelan, pangeran membuka.
“ Wajah
kamu !!!!!!!!??? ” tanya Sanca terkesima, ia tercengang oleh wajah Anja yang
berbeda jauh dengan saudaranya. Mendengar itu, Anja menunduk malu
“
Sekarang siapa yang akan kau pilih pangeran? “ tanya Asha sedikit geram. Namun,
pangeran hanya diam dan terlihat bingung, sambil menggigit bibir.
“ Aku
sarankan, pangeran memilih Anja “ kata Ordana, salah satu prajurit Sultan yang
tiba-tiba datang.
“
Ordana !!!!! “ Asha terkejut malu
“Anja
lah yang telah menolongku sewaktu aku dipukuli warga saat kita berada di bumi“ tegasnya “
dia wanita baik hati dan tahu budi pekerti “ Ordana menghampiri, dan memegang
pundak Sanca
“
Sebenarnya ada apa? “ Sanca semakin tidak mengerti. Emosinya mulai
meletup letup, seperti lecutan petir.
“
Sejujurnya, yang telah membuat wajah Anja hancur adalah Asha. Ia menaburkan
ramuan di salah satu kosmetiknya. Sehingga, Anja merasa wajahnya panas dan
gatal. “ Ordana mulai membongkar rahasia
“ Apa !!
ramuan ????? “ kaget Sanca, tersentak oleh ledakan bom pertempuran.
“ Iya, “
“
Benarkah Anja??? ” tanya Sanca untuk meyakinkan hati. Anja mengangguk pelan.
“ Jahat
benar kau, Asha. Kau telah menghilangkan dari apa yang di milikinya. Sadarkah
kau jika perbuatanmu merugikan orang lain??? ”
“
Bohong.!!! Itu bohong!!!!!!!!! “ Asha berteriak kecil dan menutup ke dua
telinga sambil melarikan diri dari tempat
“ Tunggu
Asha !!! apa yang akan kau lakukan??? “ tanya Bunda mengejar
“ Aku
akan pergi ke bumi dan tidak akan kembali “
Sang bunda hanya mengalirkan air mata, tanganya didekapkan pada dada. Tak
lama dari itu, Asha segera loncat dari Vistaria tanpa kekuatan yang dimiliknya.
Anja ikut mengejar, tetapi dihentikan oleh Sanca
“
Mengapa kau melarangku mengejarnya? Aku telah membuatnya pergi, pangeran ” Kata
Anja menunduk
Sanca pun akhirnya mengangkat kepala Anja. Mereka saling menatap antar ke
dua bola mata. Tanpa segan dan ragu, Sanca mencium keningnya. Setelah itu,
hanya beberapa menit, Anja berubah dan kembali menjadi sosok Anja yang jelita.
~ * ~
Pesan Moral
Dalam persaingan apapun, jangan pernah berbuat
kecurangan. Karena itu akan menjadi bumerang bagi yang melakukan. Bersainglah
secara sehat. Dan jangan pula mencoba lari dari masalah. Selesaikanlah secara
baik baik. jangan hanya bisa melarikan diri.
*) Fasfahis Shofhal Jamiil : Jepara, Jawa Tengah.
pangeranNya siapa tuuh...
BalasHapushayo hayo...!!!!!
setuju, tp gk banyak org bs bersikap seperti itu
BalasHapus
BalasHapussetuju, tp gk banyak org bs bersikap seperti itu
sorry tadi ada yang salah. jadi aku tulis ulang
terus asha sekarang dimana,,,apkah msih hidup......hhhhhhhhhhh
BalasHapuswaaaah...
BalasHapuskaya romeo dan julieetzzzz _)
like
BalasHapusromeo@
BalasHapuspangeran siapa saja ahhh....
lek u mau yo gpp kok.hahaha
Bagus,,,tp lebih teliti lagi ya,,,alur ceritanya perlu perbaikan
BalasHapusMasih terlalu mentah,,tp udah bagus,,,keep learning
BalasHapusweh.....
BalasHapusalurnya sudah bagus kok. kalian saja yang tdk teliti membacanya
@ al karomah
BalasHapusya... terima kasih atas komentarnya ya.
tlong jangn mengomntari atas nama anonim....
BalasHapusmohon dprbaiki lagi.
trimksih telah mmbacanya... walo sekedar kata yg msih trlihat byasa
ju2r emg sesuatu yang ada dimana;mana,,,namun taki semua orang mau mempergunakannya...
BalasHapusagree................
BalasHapusbagus i like it. . .
BalasHapusaku kepingin deh kayah putri di negri dongeng itu. . .
Gambatte. . . . .!!!!!!!!!!!!