“Vi, temenin aku ke beli buku yuk…” Kata Tita.
“Ayuk…”Jawab Vini.
Kedua sahabat ini lalu pergi bersama menuju sebuah
toko buku.
“Hmmm… Memang kamu mau beli apa Ta?” Tanya Vini.
“Aku mau beli buku tulis, pulpen, sama kotak pensil.” Jawab
Tita.
“Itu ada kotak pensil bagus Ta…” Kata vini.
“Iya, ayo kita kesana.” Ajak Tita.
“Eh, aku mau liat-lait yang sebelah sana dulu ya
Ta…” Kata Vini.
“Iya, aku mau ke kasir dulu…”
Selesai berbelanja alat tulis kedua sahabat ini
berencana membelikan kado ulang tahun untuk mama Tita.
“Vin, temenin aku cari kado untuk mamaku ya…” Kata
Tita.
“Iya, kira-kira mau cari apa ?” Tanya Vini.
“Aku mau kasih mama bingkai foto aja, Lagian mama
juga ingin beli bingkai foto buat memajang foto kenangan bersama almarhum
papa.” Kata Tita.
“Bener juga itu Ta.” Kata Vina.
“Lagian fotonya sudah lusuh, nanti kalau tidak
dibingkai fotonya bisa rusak. Itukan foto satu-satunya keluagaku waktu papa,
mama, aku, dan Lira masih berkumpul.” Kata Tita.
“Pasti indah sekali foto itu.” Kata Vina.
“Iya dong, terlihat indah sekali. Lihat Vin disana
ada anak kecil menangis.” Kata Tita.
“Iya, Ta.. Ayo kita kesana.” Ajak Vina.
“Adik kenapa menangis ?” tanya Tita.
“Aku lapar ka’… Aku nggak punya uang buat makan
belum lagi aku harus membelikan ibuku obat. Kalau tidak penyakit ibu akan
semakin parah.” Jawab anak kecil itu.
“Memangnya ayah kamu kemana dik?” Tanya Vini.
“Ayahku sudah meninggal dua bulan yang lalu Ka’……” Jawab
anak kecil itu.
“Adik tinggal
dimana ?” Tanya Tita.
“Di bawah jembatan itu Ka’.” Jawab anak kecil itu.
“Ini ada sedikit uang untuk adik membeli makanan.”
Kata Vini.
“Dan ini Kaka’ kasih untuk adik untuk membeli
obat.” Kata Tita walaupun ia harus memberikan hasil tabungannya yang seharusnya
ia belikan kado untuk mamanya.
“Tapi Ka’…… Aku ngga’ bisa mangganti
uang ini nanti.” Kata anak kecil itu.
“Kaka’ ikhlas ko’ menolong adik, adik tidak perlu
mengembalikannya.” Kata Tita.
“Terimakasih Ka’, Aku nggak bisa membalas kabaikan
Kaka’. Semoga Kaka’ mendapat hidup bahagia dan disayang Allah.” Kata anak kecil
itu.
“Termakasih kembali dik…”Kata Tita.
Kedua sahabat itu lalu pulang dan tidak jadi
membeli kado karena uangnya sudah diberikan kepada anak kecil itu.
“Selanjutnya kita akan kemana Ta?” Tanya Vini.
“Kita main di rumah kamu yuk.” Ajak Tita.
“Ayo Ta…” Kata Vini.
Sesampai di rumah Vini mereka lalu bermain di
halaman rumah.
“Eh, lihat itu ada kardus, ayo kita ambil untuk
buat kapal-kapalan.” Kata Vini.
“Iya Vin…” Kata Tita.
“Stooop…… Jangan di potong dulu Ta.” Kata Vini.
“Lho kenapa ? “ Tanya Tita.
“Sepertinya kita bisa buat sesuatu untu mama kamu
Ta.”Kata Vini.
“Apa itu Vin?” tanya Tita.
“Kita kan bisa bikin bingkai dari kardus ini.” Kata
Vini.
“Betul juga itu Vin.” Kata Tita.
Lalu kedua sahabat ini membuat bingkai foto
menngunakan kardus bekas yang merreka temukan.
“Gima Ta ?” Tanya Vini.
“Hmmmm…… Cantik sekali.” Jawab Tita.
“Ayo kita bungkus untuk kado ulang tahun mama
kamu.” Ajak Vini.
“Ayuk……” Kata Tita.
Mereka membungkus bingkai foto hasil
karya mereka sendiri untuk kado ulang tahun mama Tita dan kemudian memberikannya kepada mama Tita.
“Mama… Mama…” Kata Tita.
“Ada apa Ta, kok teriak-teriak.” Tanya mama Tita.
“Ini Ma, Aku punya sesuatu untuk Mama. Hasil
karyaku sendiri dengan Vini lho Ma…” Kata Tita.
“Hmmmm…… Hebat kalian. Cantik sekali…” Kata Mama
Tita.
“Iya dong. Ini idenya Vini lho Ma…” Kata Tita.
“Kretif sekali kamu Vin… “ Kata Mama TIta.
“Terimakasih Tante, tapi ini karya Tita juga kok
tante.” Kata Vini.
“Kalian berdua hebat… Udah waktunya makan siang
nih. Ayo Vin ikut makan siang dulu sekalian untuk syukuran tante masih diberi
umur panjang.” Kata Mama Tita.
“Iya tante.” Kata Vini.
Akhirnya mereka sudah menemukan kado untuk mama
Tita walaupun hanya dari barang bekas yang sangat sederhana namun dapat mereka
ubah menjadi barang yang berguna kembali.
~*~
Nilai moral:
Kita hendaknya tolong-menolong antar sesama dan berpikir
kreatif.
* Fanniyatul Hayah Suwita, Bantul Yogyakarta
sumber gambar di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar