“Ma, aku nggak suka makanan ini.” kata Izzam.
“Makanan ini pemberian tante Veny, kan kasihan
tante Veny sudah bikin capek-capek buat Izzam. Kalau Izzam nggak habis, kenapa
tadi ambilnya banyak ? kan sayang kalau di buang.” Kata Mama.
“Tapi, aku nggak suka.” Jawab Izzam.
“Izzam nggak boleh begitu, makanan ini berkah dari
Allah yang harus kita syukuri, nanti kalau di buang mubadzir.” Kata Mama
memberi nasehat kepada Izzam.
“Izzam nggak mau. Izzam capek, Izzam mau tidur dulu.”
Kata Izzam.
Pada saat tidur, Izzam bermimpi melihat segerombol
semut yang sedang mencari makan.
“Ayo semua, kumpulkan makanan yang banyak.” Teriak
komandan semut.
“Semangat.” Teriak para semut-semut yang sudah
bersusah payah meminggul serpihan makanan sisa dari makanan manusia.
Semut-semut tidak pernah mengeluh walaupun harus meminggul makanan yang berat
dan harus berjalan jauh. Kerja sama para semut sangat kompak, mereka saling
membantu disaat teman lainnya kesulitan. Para semut juga saling menyapa saat
bertemu dengan semut-semut lain. Kerukunan, kekompakan, kebersamaan dan keramahan para semut membuat
pekerjaan yang mereka kerjakan lancar dan menyenangkan.
Tiba-tiba seekor semut menggigit kaki Izzam.
“Aww…” Teriak Izzam, “Prang…” tanpa sengaja Izzam
menendang tong sampah yang ada di depannya. Ternyata semut tadi menggigit kaki
Izzam karena tidak sengaja Izzam mengijak seekor semut dan “Bruk…” Izzam
terjatuh dari tempat tidur.
Izzam sadar kita tidak boleh membuang-buang
makanan. Kita harus bersyukur karena Allah telah memberi kita makanan.
~*~
Nilai moral:
Kita hendaknya tidak membuang-buang makanan karena
itu mubadzir.
Selalu mensyukuri nikmat yang diberi Allah.
*Fanniyatul Hayah Suwita. Bantul Yogyakarta
sumber gambar di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar