Minggu, 21 Oktober 2012

Semut-semut


“Ma, aku nggak suka makanan ini.” kata Izzam.

“Makanan ini pemberian tante Veny, kan kasihan tante Veny sudah bikin capek-capek buat Izzam. Kalau Izzam nggak habis, kenapa tadi ambilnya banyak ? kan sayang kalau di buang.” Kata Mama.

“Tapi, aku nggak suka.” Jawab Izzam.

“Izzam nggak boleh begitu, makanan ini berkah dari Allah yang harus kita syukuri, nanti kalau di buang mubadzir.” Kata Mama memberi nasehat kepada Izzam.

“Izzam nggak mau. Izzam capek, Izzam mau tidur dulu.” Kata Izzam.

Pada saat tidur, Izzam bermimpi melihat segerombol semut yang sedang mencari makan. 

“Ayo semua, kumpulkan makanan yang banyak.” Teriak komandan semut.

“Semangat.” Teriak para semut-semut yang sudah bersusah payah meminggul serpihan makanan sisa dari makanan manusia. Semut-semut tidak pernah mengeluh walaupun harus meminggul makanan yang berat dan harus berjalan jauh. Kerja sama para semut sangat kompak, mereka saling membantu disaat teman lainnya kesulitan. Para semut juga saling menyapa saat bertemu dengan semut-semut lain. Kerukunan, kekompakan, kebersamaan dan keramahan para semut membuat pekerjaan yang mereka kerjakan lancar dan menyenangkan.

Tiba-tiba seekor semut menggigit kaki Izzam.

“Aww…” Teriak Izzam, “Prang…” tanpa sengaja Izzam menendang tong sampah yang ada di depannya. Ternyata semut tadi menggigit kaki Izzam karena tidak sengaja Izzam mengijak seekor semut dan “Bruk…” Izzam terjatuh dari tempat tidur.

Izzam sadar kita tidak boleh membuang-buang makanan. Kita harus bersyukur karena Allah telah memberi kita makanan.

~*~
Nilai moral:
Kita hendaknya tidak membuang-buang makanan karena itu mubadzir.
Selalu mensyukuri nikmat yang diberi Allah.


*Fanniyatul Hayah Suwita. Bantul Yogyakarta
sumber gambar di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar