Sumber Gambar |
Suatu masa hiduplah sepuluh ekor
ayam di sebuah peternakan. Aco, Sangkala dan Baso, mereka adalah ayam Jantan
yang gagah dan hebat. Lili dan Lala, mereka adalah ayam betina yang berbulu
cantik dan baik hati. Lima ekor lainnya adalah anak ayam yang masih kecil-kecil.
Suatu hari, Aco dan Baso berdebat. Mereka
sama-sama ingin menjadi peminpin dan penguasa di peternakan tersebut. Kata Aco
“ Sayalah yang pantas menjadi pemimpin dipeternakan ini. Suara saya lebih
keras dan Tubuh saya yang paling besar.” Baso pun tak mau kalah dia berkata “
kamu tidak pantas menjadi peminpin di peternakan ini Aco, akulah yang pantas.
Tubuhku lebih kekar, dan akulah yang paling berani dan kuat di peternakan ini.
“
Baso dan Aco akhirnya beradu mulut, sampai
akhirnya datanglah Sangkala menenangkan. “ Ada apa ini, kenapa kalian jadi
ribut?” Kata Sangkala.
“Kebetulan kamu datang, menurut kamu
siapa yang pantas menjadi pemimpin di peternakan ini Sangkala? Kata Baso.
“Ooo…….jadi kalian ribut hanya
karena ingin menjadi pemimpin di peternakan
ini? Selama ini kita bisa hidup dengan rukun, dan tentram tanpa adanya
pemimpin. Jadi untuk apa kalian bertengkar hanya karena hal sepele tersebut.”
“Aaa…..diam saja kau Sangkala, kamu
tidak tau masalah pemerintahan. Atau jangan-jangan kau diam-diam ingin jadi
pemimpin di peternakan ini ? Kata Aco.
“Kalian berdua ini sudah tak waras,
kata Sangkala sambil berlalu.”
“Di peternakan ini harus ada yang
jadi pemimpin, hari ini kita buktikan siapa yang lebih pantas menjadi pemimpin.
Kata Baso dengan suara yang keras.”
“Oke…kalau begitu kita bertarung,
siapa yang menang dialah yang akan menjadi pemimpin dan yang kalah harus keluar
dari peternakan ini. “
Hari itu Aco dan Baso memutuskan
untuk menyelesaikan masalah itu dengan duel. Mereka bertarung dengan gagah
berani. Mereka disaksikan oleh seluruh warga peternakan teresebut.
Sangkala hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan pertarungan itu.
Aco menyerang dengan tajinya yang panjang
dan tajam, sedangkan dengan kelincahan yang dimiliki, Baso bisa menghindar dari
semua serangan yang di berikan oleh Aco dan berbalik menyerang.
Akhirnya duel tersebut dimenangkan
oleh Baso dan Aco melarikan diri.
Baso terbang rendah mengelilingi peternakan
sambil berkokok penuh kemenangan. Dia berteriak dengan kerasnya “Akulah
sekarang yang memimpin peternakan ini, jadi kalian semua harus patuh sama semua
yang aku perintahkan.” Katanya sambil terus terbang dan berkokok.
Sayangnya, suara Baso yang keras
tersebut menarik perhatian burung Rajawali yang kebetulan tewat di peternakan
tersebut. Rajawali tersebut terbang rendah dan menukik turun terus
mencengkram Baso dengan cakarnya.
Baso tidak bisa berbuat apa-apa, dia
dibawah terbang oleh burung Rajawali tersebut dan tak pernah kembali
lagi.
Sejak kejadian itu para penghuni peternakan
kembali hidup dengan damai. Mereka saling menyangi dan bahu membahu dalam
memyelesaikan pekerjaannya.
~*~
Pesan Moral :
Tuhan akan selalu memberi
nikmat kepada mereka yang rendah hati, sementara mereka yang sombong akan
menerima hukumannya. Walaupun pandai, kuat dan hebat kita tidak boleh
sombong, Arogan dan Seenaknya apalagi meremehkan orang lain.
Karena tanpa kita sadari semua itu akan menjadi malapeta (buah simalakah)
bagi diri kita sendiri. Oleh karena itu kita harus saling menghargai dan menghormati. Serta yang harus
kita ingat adalah bahwa masih ada yang lebih kuat dan hebat
dari kita, jadi janganlah bersikap sombong dan arogan.
*) Mulhusnah : Luwu, Sulawesi Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar