Seorang siswa kelas 6 di salah satu SD Negeri di Tana Paser, Kalimantan
Timur, tertangkap basah saat menggelar nonton bareng (nobar) video porno
di kelasnya. Parahnya, Said (12), juga memengaruhi rekan-rekannya untuk
ikut menonton ketika siswa-siswa lainnya menunaikan ibadah salat Zuhur.
Kepala Sekolah yang bersangkutan ketika dikonfirmasi, Rabu (24/10/2012), mengatakan, peristiwa itu terjadi Selasa kemarin setelah jam belajar dan mengajar berakhir. Sebelum pulang, siswa melaksanakan salat Zuhur bersama. Menurut keterangan siswa lainnya, perbuatan Said sudah yang kedua kalinya.
Pada hari kejadian itu, memang ada mata pelajaran pengenalan komputer yang 80 persen adalah praktik. Namun, pada hari kejadian, guru yang bersangkutan sehari sebelumnya tidak menginstruksikan membawa laptop ke sekolah, dan satu-satunya siswa yang membawa laptop adalah Said.
Pihak sekolah juga sudah memanggil orangtua pelaku. Namun, orangtua Said pun mengaku tidak sanggup lagi mendidik anaknya. Tidak hanya itu, orangtuanya tidak tahu kalau laptop warisan kakak Said berisi beberapa film dewasa. Mereka mengaku tidak mengerti cara mengoperasikan laptop.
"Orangtua bilang angkat tangan mendidik anaknya, dan bilang tidak tahu sama sekali kalau di laptop anaknya ada video semacam itu, tak juga pernah melihat anaknya menontonnya ketika di rumah. Sebaliknya, ketika anaknya kami tanya, dia (Said-red) cuma senyum-senyum saja, seperti tidak merasa bersalah sama sekali," kata Kepsek yang namanya minta tidak dipublikasikan.
Meski perilaku Said dinilai akan memengaruhi moral teman-temannya, pihak sekolah sampai saat ini masih mempelajari sanksi yang paling tepat untuk Said. "Dia belum kita keluarkan dari sekolah, kasusnya masih kita pelajari. Yang jelas, barang buktinya (laptop) sudah kita amankan, dan kita harapkan tidak ada lagi wali murid seperti orangtua Said," ucapnya.
sumber berita dan foto:
http://regional.kompas.com/read/2012/10/24/18162675/Siswa.SD.Gelar.Nobar.Video.Porno.di.Kelas
Kepala Sekolah yang bersangkutan ketika dikonfirmasi, Rabu (24/10/2012), mengatakan, peristiwa itu terjadi Selasa kemarin setelah jam belajar dan mengajar berakhir. Sebelum pulang, siswa melaksanakan salat Zuhur bersama. Menurut keterangan siswa lainnya, perbuatan Said sudah yang kedua kalinya.
Pada hari kejadian itu, memang ada mata pelajaran pengenalan komputer yang 80 persen adalah praktik. Namun, pada hari kejadian, guru yang bersangkutan sehari sebelumnya tidak menginstruksikan membawa laptop ke sekolah, dan satu-satunya siswa yang membawa laptop adalah Said.
Pihak sekolah juga sudah memanggil orangtua pelaku. Namun, orangtua Said pun mengaku tidak sanggup lagi mendidik anaknya. Tidak hanya itu, orangtuanya tidak tahu kalau laptop warisan kakak Said berisi beberapa film dewasa. Mereka mengaku tidak mengerti cara mengoperasikan laptop.
"Orangtua bilang angkat tangan mendidik anaknya, dan bilang tidak tahu sama sekali kalau di laptop anaknya ada video semacam itu, tak juga pernah melihat anaknya menontonnya ketika di rumah. Sebaliknya, ketika anaknya kami tanya, dia (Said-red) cuma senyum-senyum saja, seperti tidak merasa bersalah sama sekali," kata Kepsek yang namanya minta tidak dipublikasikan.
Meski perilaku Said dinilai akan memengaruhi moral teman-temannya, pihak sekolah sampai saat ini masih mempelajari sanksi yang paling tepat untuk Said. "Dia belum kita keluarkan dari sekolah, kasusnya masih kita pelajari. Yang jelas, barang buktinya (laptop) sudah kita amankan, dan kita harapkan tidak ada lagi wali murid seperti orangtua Said," ucapnya.
sumber berita dan foto:
http://regional.kompas.com/read/2012/10/24/18162675/Siswa.SD.Gelar.Nobar.Video.Porno.di.Kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar