Kamis, 04 Oktober 2012

Namaku Kaktus


Di sebuah taman, hiduplah beraneka macam tanaman. Begitu banyak pohon yang rindang juga bunga-bunga yang membuat takjub mata yang memandangnya. Ada mawar yang sedang memamerkan mahkotanya yang indah, ada melati yang menawarkan wanginya, ada pohon rindang yang menawarkan tempat berteduh yang nyaman untuk para pengunjung taman tersebut.

Namun, diantara begitu banyak tanaman di taman itu, ada sebuah tanaman yang kelihatan tak bersemangat. Berbeda sekali dengan tanaman lainnya. Dia adalah kaktus. Kaktus tampak murung melihat teman-temannya. Ia merasa kurang percaya diri akan penampilannya.

“Bunga-bunga disini begitu indah. Sedangkan aku? Selain itu, kenapa aku harus disandingkan bersama mereka semua?” ujar kaktus dalam hati.

Anggrek yang menempel disalah satu pohon, menyadari wajah murung yang tampak pada kaktus. Anggrekpun memberanikan diri menyapa kaktus yang pendiam itu.

“Hai kaktus. Apa yang sedang kamu pikirkan? Kenapa wajahmu murung sekali.” Tanya Anggrek

“Lihatlah diriku, tidak indah sama sekali. Berbeda dengan kalian yang selalu membuat orang berdecak kagum. Sedangkan aku? Melirikku saja mereka tidak sudi.” Ujar kaktus sedih

“Kenapa kamu berpikir seperti itu? Kamu juga indah. Kalau tidak indah, mana mungkin bapak yang merawat taman ini menanam kamu disini.” Hibur Anggrek

“Jangan menghiburku. Kamu tidak akan tahu bagaimana rasanya diacuhkan.” Jawab Kaktus

“Kamu tidak boleh berpikiran seperti itu,Kaktus. Tuhan menciptakan kita semua dalam bentuk yang indah. Lihatlah ulat itu. Menyentuhnya pun orang tidak akan mau. Namun, berkat kesabarannya, ulat itu mampu berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.” Ujar Anggrek lagi

“Tapi aku bukan ulat. Aku hanya sebuah kaktus. Tanaman kaku yang berduri.” Ujar Kaktus lagi

“Bersabarlah. Kelak, kamu pun akan berubah menjadi indah.” Ujar Anggrek.

Usai berbicara dengan Anggrek, Kaktus pun terus memikirkan apa yang diucapkan oleh Anggrek. Benarkah ia akan berubah menjadi indah seperti apa yang dialami ulat? Tak henti-hentinya ia memikirkannya, hingga beberapa hari itu terlewati begitu saja. Dan ia juga tidak menyadari ada yang berubah dari dirinya.

Pagi itu, ia tampak heran melihat bapak yang merawat taman ini terus tersenyum kearahnya. Orang-orang silih berganti memperhatikan dirinya. Hingga seorang anak kecil yang berlari kearahnya sambil menarik tangan ayahnya.

“Ayah, lihat. Dia cantik sekali.” Ujar anak tersebut.

“Aku cantik?” ujar kaktus dalam hati

“Iya. Dia cantik ya.” Ujar ayah anak tersebut

“Ayah, apa nama bunga ini?” tanya anak itu lagi

“Bunga?” ujar kaktus kaget

“Namanya kaktus. Lihatlah, walaupun tubuhnya kaku penuh duri, dia menyembunyikan bunga yang begitu indah. Ayo, kita lanjutkan lagi jalannya.” Ujar ayah anak tersebut sambil menggandeng tangan anaknya.

Kaktus yang kebingungan langsung bertanya kepada Anggrek.

“Benar, sekarang kamu memiliki mahkota yang begitu cantik.”ujar Anggrek

“Bagaimana mungkin? Aku hanya sebuah kaktus.”Ujar Kaktus

“Lupakah kamu akan ucapanku yang lalu. Kaktus, jangan pernah merasa rendah diri seperti itu. Belum tentu apa yang kamu pikir adalah sesuatu yang buruk, buruk pula dimata Tuhan. Sudah aku bilang, Tuhan menciptakan kita semua dalam keadaan yang indah. Bersyukurlah akan apa yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan selalu membandingkan kekurangan yang kita miliki dengan kelebihan yang mereka miliki. Karena, kita memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.”

Kaktus langsung tersenyum dan merasa sangat bahagia mendengarkan yang diucapkan oleh Anggrek. Mulai sekarang, ia akan percaya diri pada apa yang dimilkinya.

~*~

Pesan Moral

Setiap makhluk yang diciptakan oleh Tuhan, terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan pernah mengeluh dan merasa rendah diri akan apa yang Tuhan berikan pada kita. Karena, apapun yang ditakdirkan Tuhan untuk kita adalah yang terbaik untuk kita.

*) Rin Agustia N.M : Singkawang, Kalimantan Barat.

5 komentar:

  1. Karena aku gak nemuin ikon like,, aku komen aja ya... :)
    Dongeng kamu bagus bgt lo..
    Aku suka.
    Terus berkarya ya..

    BalasHapus
  2. Aku bingung mencari ikon like nya..
    aku like disini sajaya.
    I like this story..:)

    BalasHapus
  3. Sangat mudah menemukan ikon LIKE. Salah satunya adalah di bawah postingan atau di bawah nama penulis. Di sana ada tlsn "Share this article". Sebelah tulisan itu ada LIKE dll.

    BalasHapus
  4. Mungkin pengaruh dari jaringan yang lambat.. jadi, ikon like nya tidak ditemukan.

    BalasHapus