Di sebuah taman, hiduplah beraneka macam tanaman.
Begitu banyak pohon yang rindang juga bunga-bunga yang membuat takjub mata yang
memandangnya. Ada mawar yang sedang memamerkan mahkotanya yang indah, ada
melati yang menawarkan wanginya, ada pohon rindang yang menawarkan tempat
berteduh yang nyaman untuk para pengunjung taman tersebut.
Namun, diantara begitu banyak
tanaman di taman itu, ada sebuah tanaman yang kelihatan tak bersemangat.
Berbeda sekali dengan tanaman lainnya. Dia adalah kaktus. Kaktus tampak murung
melihat teman-temannya. Ia merasa kurang percaya diri akan penampilannya.
“Bunga-bunga disini begitu
indah. Sedangkan aku? Selain itu, kenapa aku harus disandingkan bersama mereka
semua?” ujar kaktus dalam hati.
Anggrek yang menempel disalah
satu pohon, menyadari wajah murung yang tampak pada kaktus. Anggrekpun
memberanikan diri menyapa kaktus yang pendiam itu.
“Hai kaktus. Apa yang sedang
kamu pikirkan? Kenapa wajahmu murung sekali.” Tanya Anggrek
“Lihatlah diriku, tidak indah
sama sekali. Berbeda dengan kalian yang selalu membuat orang berdecak kagum.
Sedangkan aku? Melirikku saja mereka tidak sudi.” Ujar kaktus sedih
“Kenapa kamu berpikir seperti
itu? Kamu juga indah. Kalau tidak indah, mana mungkin bapak yang merawat taman
ini menanam kamu disini.” Hibur Anggrek
“Jangan menghiburku. Kamu
tidak akan tahu bagaimana rasanya diacuhkan.” Jawab Kaktus
“Kamu tidak boleh berpikiran
seperti itu,Kaktus. Tuhan menciptakan kita semua dalam bentuk yang indah.
Lihatlah ulat itu. Menyentuhnya pun orang tidak akan mau. Namun, berkat
kesabarannya, ulat itu mampu berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.”
Ujar Anggrek lagi
“Tapi aku bukan ulat. Aku
hanya sebuah kaktus. Tanaman kaku yang berduri.” Ujar Kaktus lagi
“Bersabarlah. Kelak, kamu pun
akan berubah menjadi indah.” Ujar Anggrek.
Usai berbicara dengan
Anggrek, Kaktus pun terus memikirkan apa yang diucapkan oleh Anggrek. Benarkah
ia akan berubah menjadi indah seperti apa yang dialami ulat? Tak henti-hentinya
ia memikirkannya, hingga beberapa hari itu terlewati begitu saja. Dan ia juga
tidak menyadari ada yang berubah dari dirinya.
Pagi itu, ia tampak heran
melihat bapak yang merawat taman ini terus tersenyum kearahnya. Orang-orang
silih berganti memperhatikan dirinya. Hingga seorang anak kecil yang berlari
kearahnya sambil menarik tangan ayahnya.
“Ayah, lihat. Dia cantik
sekali.” Ujar anak tersebut.
“Aku cantik?” ujar kaktus
dalam hati
“Iya. Dia cantik ya.” Ujar
ayah anak tersebut
“Ayah, apa nama bunga ini?”
tanya anak itu lagi
“Bunga?” ujar kaktus kaget
“Namanya kaktus. Lihatlah,
walaupun tubuhnya kaku penuh duri, dia menyembunyikan bunga yang begitu indah.
Ayo, kita lanjutkan lagi jalannya.” Ujar ayah anak tersebut sambil menggandeng
tangan anaknya.
Kaktus yang kebingungan
langsung bertanya kepada Anggrek.
“Benar, sekarang kamu
memiliki mahkota yang begitu cantik.”ujar Anggrek
“Bagaimana mungkin? Aku hanya
sebuah kaktus.”Ujar Kaktus
“Lupakah kamu akan ucapanku
yang lalu. Kaktus, jangan pernah merasa rendah diri seperti itu. Belum tentu
apa yang kamu pikir adalah sesuatu yang buruk, buruk pula dimata Tuhan. Sudah
aku bilang, Tuhan menciptakan kita semua dalam keadaan yang indah. Bersyukurlah
akan apa yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan selalu membandingkan kekurangan
yang kita miliki dengan kelebihan yang mereka miliki. Karena, kita memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing.”
Kaktus langsung tersenyum dan
merasa sangat bahagia mendengarkan yang diucapkan oleh Anggrek. Mulai sekarang,
ia akan percaya diri pada apa yang dimilkinya.
~*~
Pesan Moral
Setiap makhluk yang
diciptakan oleh Tuhan, terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jangan pernah mengeluh dan merasa rendah diri akan apa yang Tuhan berikan pada
kita. Karena, apapun yang ditakdirkan Tuhan untuk kita adalah yang terbaik
untuk kita.
*) Rin Agustia N.M : Singkawang, Kalimantan Barat.
Karena aku gak nemuin ikon like,, aku komen aja ya... :)
BalasHapusDongeng kamu bagus bgt lo..
Aku suka.
Terus berkarya ya..
Aku bingung mencari ikon like nya..
BalasHapusaku like disini sajaya.
I like this story..:)
Sangat mudah menemukan ikon LIKE. Salah satunya adalah di bawah postingan atau di bawah nama penulis. Di sana ada tlsn "Share this article". Sebelah tulisan itu ada LIKE dll.
BalasHapusMungkin pengaruh dari jaringan yang lambat.. jadi, ikon like nya tidak ditemukan.
BalasHapusLike this story
BalasHapusGood luck