Jumat, 12 Oktober 2012

Kwek yang Rakus


Pagi itu seperti biasa rombongan bebek pergi mencari makan. Mereka menjelajah ke kebun-kebun tetangga. Tidak-tidak, mereka tidak mencari cacing seperti dalam lagu “Bebek-Bebekku” namun mereka hanya sekedar mencari sisa-sisa makanan terbuang sambil sesekali bermain air yang ada di dekat mereka.

Namun menjelang siang rombongan bebek yang berjumlah 12 ekor itu tidak mendapatkan sisa makanan yang mereka cari. Kemudian mereka berteduh di bawah rimbunnya pohon pisang di sekitar kebun. Belum lama mereka beristirahat datanglah Kwek sambil berlari-lari.

“ Aku menemukan makanan!” kata Kwek terngah-engah.

“Dimana-dimana?” Tanya Kwik si Ketua Rombongan.

“ Disana dekat sungai” Kata Kwek. Riuh rendahlah suara bebek-bebek itu menyambut keberhasilan Kwek menemukan makanan.

“Ayo kita berangkat….” Kata Kwik.

Betapa senang rombongan bebek itu mendapatkan begitu banyak sisa makanan. Rupanya penduduk sudah mulai membuang sampah dan sisa makanan dekat sungai, tidak lagi dikebun.

Tak terasa hari mulai sore Kwik memerintahkan semua anggotanya untuk berkumpul dan pulang.

“Ayo kita pulang, hari sudah sore besok kita lanjutkan lagi kesini” perintah Kwik.

Sesampainya di kandang Kwik mencoba menghitung jumlah anggotanya yang saat itu tertidur karena kelelahan. Tiba-tiba Kwik berteriak.

“Anggota kita kurang satu!” Seru Kwik.

Rombongan bebek yang sedianya akan beristirahat tiba-tiba tersentak. Mencari-cari siapa kawan mereka yang hilang.

“Siapa-siapa yang tidak ada”

“Kwek tidak ada!” seru Kwok sahabat karib Kwek.

“Tadi aku sudah mengajak Kwek pulang” lajut Kwok.

Akhirnya rombongan bebek kembali ke sungai tempat mereka menemukan makanan. Namun tak nampak batang hidung si Kwek.

“Kwek… Kwek…..!!!!” Seru rombongan bebek itu.

“Tolong-tolong…..” tiba-tiba mereka mendengar suara rintihan.

Suara rintihan itu terus terdengar hingga akhirnya rombongan bebek itu menemukan Kwek tertimbun sisa-sisa makanan yang agak jauh dari tempat mereke mendapat makanan tadi. Kemudian mereka menolong kwek dari timbunan makanan.

“Kwek kenapa kamu disitu?”

“Maafkan aku teman-teman tadinya aku ingin menghabiskan makanan yang ada disini sendiri tapi aku malah tertimbun makanan itu dan tidak bisa keluar” kata Kwek penuh penyesalan.

“Makanya Kwek besok-besok jangan memisahkan diri dari rombongan ya… Untung kami mendengar rintihanmu jadi kami bisa menemukan dan menolongmu.” Nasihat Kwik.

“Iya Kwik, terima kasih, terima kasih juga ya teman-teman” kata Kwek penuh penyesalan karena telah bersikap rakus.





~*~


Pesan Moral: 

Dalam hidup ini kita tidak boleh rakus, karena sifat rakus dapat mencelakai diri kita sendiri. Selain itu hendaknya di dalam keluarga jangan pernah pergi tanpa pamit karena orang tua pasti akan bingun mencari keberadaan kita.


* Puji Wahyu Widayati: Bangkinang Riau
sumber gambar di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar