Kamis, 23 Agustus 2012

Pola Pikir Islami

Buku : The Power of Positive Thinking For Islamic Happy Life
Penulis : Bilif Abduh, S.S
Penerbit : Citra Risalah, Yogyakarta
Tahun Terbit : Desember, 2010
Halaman : XIV + 116 hlm

Dalam al-Khawaatir, Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi mengatakan, “pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarga.” Lantas timbul pertanyaan, bagaimana caranya agar memiliki pikiran yang baik? Islam yang ajarannya full dengan motivasi selalu mengajarkan pola pikir positif Islami. Dalam beribadah dan berinteraksi misalnya, umat Islam senantiasa diminta husnuzhan. Karena ia adalah salah satu dasar pola pikir positif Islami.

Kini, konsep pola pikir positif yang diajarkan di dalam Islam dengan mudah bisa dipahami dan digagas dengan baik. Karena telah hadir referesensi yang sengaja didesain khusus mengupas pola pikir positif islami. “The Power of Positive Thinking For Islamic Happy Life” adalah judul bukunya. Buku yang memiliki ukuran 13 X 20 cm ini mengurai dengan rinci bagaimana menggagas dan memiliki pola pikir islami. Plus, ditampilkan 30 kisah Menuju Hidup Positif yang diiringi dengan penjelasan petikan hikmah dari masing-masing kisah.

Menurut Bilif Abduh, S.S, penulis buku ini, ada lima dasar pola pikir positif Islami. Yaitu, Husnuzhan, Tafa’ul (optimis), tawakal, al-I’timadu ‘Ala Nafsi (percaya diri) dan silaturrahmi. Dengan memiliki kelima dasar pola pikir ini, secara otomatis akan menimbulkan efek pengaktifkan “tombol” pikiran positif. Orang yang senantiasa tafa’ul misalnya, ia tak akan pernah goyah dalam menjalani hidup. Kesulitan yang dialami akan dihadapi dengan semangat, karena ia telah mengaktifkan “tombol” tersibaknya kekuatan Diri. Dengan kekuatan diri yang dimiliki, kesulitan yang dirasakan akan segera berganti menjadi kebahagian dan kesuksesan.

Karena itu, dalam sub bahasan “Tegar dalam Melangkah”, penulis mencamkan kepada pembaca, “surutnya langkah kaki seseorang, tipisnya kemauan dan semangatnya untuk maju disebabkan ia tak benar-benar mempraktikkan kekuatan besar yang dimilikinya, yaitu berpikir positif.” Artinya, hanya mereka yang tidak berani berpikir positif dalam menjalani alur hidup yang akan selalu merasakan kegagalan demi kegagalan. (hal. 33)

Optimislah dalam menjalani hidup. Pesan penulis ber-ulang kali di dalam buku ini, meski dengan redaksi yang berbeda. Berangkat dari pikiran positif, Allah SWT. tidak akan terus membiarkan hamba-Nya dalam keterpurukan. Ketika ada usaha dan upaya yang ditunjukkan, pertolongan Allah SWT. pasti datang. Allah sendiri dengan secara jelas melarang hamba-Nya berputus asa.

Akan lebih apik lagi pemahaman pembaca mengenai berpikir positif, bila dikombinasikan dengan buku “Terapi Berpikir Positif” yang ditulis oleh Ibrahim El-Fiky. Karena pembaca akan menyadari bahwa pikiran yang dimiliki ternyata mengandung kekuatan yang luar biasa. Kedua buku ini akan membuka cakrawala, bahwa kita adalah dahsyat. Jauh lebih dahsyat dari apa yang pernah kita bayangkan. Selamat membaca, menggagas dan memiliki pola pikir islami.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar