Rabu, 08 Agustus 2012

Motivasi Islami Dosis Tinggi

Akhir-akhir ini mungkin kita sering mendengar kabar atau berita tentang seseorang yang mencoba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ada yang meninggal, namun tidak sedikit pula yang gagal. Pihak yang terakhir ini malah mengalami nasib yang tragis, sebab tidak jarang mereka harus mengalami kerusakan syaraf atau cacat tubuh lain akibat usaha untuk bunuh diri. Namun, toh pengalaman buruk itu tidak cukup untuk menjadi bahan pelajaran bagi yang lainnya. Kasus-kasus bunuh diri masih tetap saja terdengar, terutama di daerah yang berpenduduk miskin.

Tentu banyak aspek yang menjadi motif dan alasan seseorang untuk melakukan bunuh diri. Salah satu yang paling sering adalah rasa putus asa akibat suatu permasalahan berat yang tidak kunjung bisa terselesaikan. Iman yang lemah dan motivasi yang rendah, menjadi sebab utama tumbuh dan berkembangnya rasa putus asa itu hingga akhirnya melahirkan sebuah keputusan yang nekat.

Buku yang sedang saya bahas di sini sama sekali tidak membicarakan tentang bunuh diri. Namun, jika dicermati lebih lanjut, akan tampaklah bahwa keduanya memiliki benang merah yang saling menghubungkan. Bunuh diri pada dasarnya disebabkan karena kurang kokohnya fondasi iman dan rendahnya semangat hidup. Titik itulah yang ingin diatasi oleh buku ini, yaitu dengan menawarkan solusi bernuansa islami untuk mengatasi masalah dan kesulitan hidup. Tentu saja sasarannya tidak secara konkrit terbatas pada tema bunuh diri, melainkan (secara substantif) lebih kepada apa yang menyebabkan manusia tidak bisa menjalani hidupnya dengan bahagia.

Ketidakbahagiaan manusia dapat digambarkan menjadi tiga hal. Pertama, seseorang merasa tidak bahagia karena berada dalam kondisi yang miskin, lapar, dan papa. Kedua, seseorang hidup berkecukupan secara materi, namun tidak bahagia karena tidak pernah merasa puas. Ketiga, seseorang puas secara materi, tapi tidak bahagia karena selalu merasa terancam. Saya rasa buku ini akan sangat cocok dibaca oleh siapapun yang mungkin sedang mengalami ketiga hal tersebut.

Walaupun menggunakan diksi yang bernuansa ceramah, namun buku ini tidak terkesan menggurui. Kita diajak untuk menjernihkan pikiran, dan kemudian berkontemplasi secara mendalam untuk membedah dan menjawab pertanyaan, “kenapa kita tidak bahagia?”

Buku ini terdiri dari 24 bab, dan masing-masing bab secara skematis terdiri dari tiga hal, yaitu pengantar kontemplatif, kisah inspiratif, dan untaian mutiara kata. Kita akan menemukan banyak sekali kata-kata bijak dari bibir suci Rasullullah SAW, para sahabat, serta para salafus-shalih, seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Imam Syafi’i, Ibnu Atha’illah As-Sakandari, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Rabi’ah Al-Adawiyah, dan sederet tokoh Islam lainnya.

Seluruh bab yang dibahas di buku ini mencakup tema-tema yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dalam hubungannya dengan kebahagiaan manusia, seperti iman dan takwa, cinta dan kasih sayang, duka dan bahagia, dosa dan tobat, kedermawanan, kemuliaan dan kehinaan, persahabatan dan persaudaraan, manajemen qalbu, manajemen hawa nafsu, motivasi kerja, musibah dan sabar, atau menyikapi kematian. Semua itu dibahas secara sederhana, namun tetap mengena. Kisah inspiratif yang diuraikan juga begitu memikat, sehingga semakin menambah daya tarik buku yang cukup ringkas ini.

Kelemahan yang mudah ditemukan dari buku ini adalah, tidak adanya penjelasan yang komprehensif pada bagian kata mutiara di setiap bab. Kumpulan pesan bijak tersebut seolah hanya dicantumkan begitu saja tanpa dikaji dengan lebih cermat, apakah sebenarnya cukup relevan untuk disertakan dalam sebuah bab atau tidak. Hal ini cenderung akan membuat para pembaca bingung dan jenuh dalam membaca bagian tersebut, sehingga niat awal untuk memotivasi dan menggugah hati para pembaca melalui pesan bijak, bisa jadi akan sulit terwujud.

Judul : Motivasi Islami Dosis Tinggi
Penulis : Irham Sya’roni
Penerbit : Citra Risalah, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Januari 2010
Tebal : 207 halaman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar