Dalam Ditjen Dikti P2TK tahun 2004 disebutkan secara lengkap
Tugas Pokok dan Fungsi guru (TUPOKSI) di sekolah, antara lain :
- Mendidik, Mengajar, Membimbing dan
Melatih
Dalam fungsi sebagai pendidik, seorang
guru bertugas antara lain :
-
Mengembangkan potensi atau kemampuan
dasar peserta didik.
-
Mengembangkan kepribadian peserta
didik.
-
Memberikan keteladanan.
-
Menciptakan
suasana pendidikan yang kondusif.
Sedangkan yang berkaitan dengan pengajar, tugas guru
antara lain:
-
Merencanakan pembelajaran
-
Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
-
Menilai proses dan
hasil pembelajaran
Yang
berhubungan dengan pembimbing, tugas guru adalah:
-
Mendorong berkembangnya perilaku
positif dalam pembelajaran
-
Membimbing peserta didik memecahkan
masalah dalam pembelajaran
Sedangkan
dalam fungsi sebagai pelatih, tugas guru adalah:
-
Melatih keterampilan- keterampilan yang
diperlukan dalam pelajaran
-
Membiasakan peserta didik berperilaku
positif dalam pembelajaran
- Membantu
pengelolaan dan pengembangan program sekolah
Dalam membantu pengelolaan dan
pengembangan program sekolah seorang guru berfungsi sebagai :
-
Pengembang program, tugasnya membantu mengembangkan
pendidikan sekolah dan hubungan kerjasama intra sekolah.
-
Sebagai pengelola program, tugasnya membantu
mengembangkan pendidikan sekolah dan hubungan kerjasama antar sekolah dan
masyarakat.
- Mengembangkan keprofesionalan
Sebagai tenaga profesional, seorang
guru bertugas melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Menurut seorang guru dan Pembina serta Pelatih Olimpiade Mukhlis SE, tugas guru ada dua belas antara
lain :
1)
mentransfer ilmu pengetahuan kepada
anak didik
2)
membentuk kepribadian anak yang
harmonis
3)
menyiapkan anak menjadi warga negara
yang baik
4)
sebagai medium dalam belajar
5)
pembimbing membawa anak didik ke arah
kedewasaan
6)
penghubung antara sekolah dan
masyarakat
7)
guru sebagai disiplin
8)
guru sebagai administrator dan manajer
9)
pekerjaan guru sebagai suatu profesi
10)
guru sebagai perencana kurikulum
11)
guru sebagai pemimpin (Guidance Worker)
12)
guru sebagai sponsor dalam kegiatan
anak-anak
Sedangkan menurut Daoed Yoesoef (1980) seorang guru
mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas
kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang
kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas
kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Tugas-tugas profesional dari seorang guru adalah meneruskan
atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis
yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak. Tugas manusiawi adalah
membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak
dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri,
identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri. Mereka (anak
didik) dapat memahami tentang dirinya sendiri apa dan bagaimana di kemudian
hari.
Tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan secara menyeluruh
dan terpadu. Guru seharusnya melalui pendidikan mampu membantu anak didik untuk
mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk
turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah
keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di
mana dia hidup.
Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai
warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah
digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN.
Ketiga tugas guru itu harus
dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis, harmonis dan dinamis.
Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas. Seorang guru juga harus mampu
menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di mana ia
bertempat tinggal.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka
guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek
komunikasi. Pengetahuan yang diberikan kepada anak didik harus mampu membuat
anak didik itu pada akhirnya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin
komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di
dalam masyarakat, sehingga anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri.
Dalam hal ini komunikasi tidak sebatas melalui bahasa, baik
mulut ke mulut, SMS (HP), maupun surat. Banyak cara yang dapat dilakukan
manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat juga melalui
gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna
dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui
simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus. Itulah yang
menjadi tugas guru untuk dapat mengantarkan anak didiknya siap terjun dalam
dunia kemasyarakatan.
Sedangkan yang berhubungan dengan peran
seorang guru, menurut WF Connell (1972) ada tujuh peran seorang guru yaitu :
1)
Pendidik (Nurturer)
2)
Model
3)
Pengajar dan Pembimbing
4)
Pelajar (Learner)
5)
Komunikator terhadap masyarakat
setempat
6)
Pekerja Administrasi
7)
Kesetiaan terhadap lembaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar