Selasa, 03 Mei 2016

13 Peran Guru


Menurut Mukhlis SE, peranan guru mencakup tiga belas hal, yaitu :
1)  Guru sebagai korektor
Dalam sekolah, latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural masyarakat di mana anak didik tinggal akan mewarnai kehidupannya. Guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan buruk. Bila guru membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku dan perbuatan anak didiknya.
2)  Guru sebagai inspirator
Guru harus dapat memberikan petunjuk kepada anak didik cara belajar yang baik. Ada banyak cara yang bisa dipilih siswa dalam belajar sehingga anak lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran.
3)  Guru sebagai informator 
Guru harus bisa menjadi informatory bagi murid-muridnya. Informasi yang baik dan efektif dibutuhkan anak dari guru. Kesalahan informasi dapat mengakibatkan racun bagi anak didik. Informator yang baik adalah guru yang mengerti apa kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik.
4)  Guru sebagai organisator
Peran sebagai organisator menuntut guru harus dapat menyusun perangkat pembelajaran. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektifitas dan efesiensi dalam pembelajaran pada diri anak didik.
5)  Guru sebagai  motivator
Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis hal-hal yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik. Dalam proses pembelajaran peranan sebagai motivator sangat penting karena menyangkut esensi pekerjaan  mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri.  
6)  Guru sebagai inisiator
Sebagai inisiator guru harus dapat mencetuskan ide-ide kemajuan dalam pendidikan. Guru harus menjadikan dunia pendidikan lebih baik dulu sebelum memikirkan hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan.
7)  Guru sebagai fasilitator
Dalam peranannya sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan terciptanya kemudahan kegiatan belajar anak didik. Hal ini akan membantu terciptanya lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak didik.
8)  Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, peranan guru  harus lebih diutamakan. Hal ini dikarenakan tanpa bimbingan anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.
9)  Guru sebagai demonstrator
Gurujuga harus bisa mendemonstrasikan materi pelajaran. Apalagi untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami anak didik, guru harus berusaha membantunya dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis. Dengan demikian anak didik akan lebih mudah memahami apa yang diajarkan sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman muridnya.
10)              Guru sebagai pengelola kelas
Kelas adalah tempat berkumpulnya anak didik dengan berbagai warna. Oleh karena itu guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik. Kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pembelajaran. Anak didik tidak mustahil akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas.
Anak akan ke luar masuk kelas, hal ini akan berakibat menganggu jalannya kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Guru harus bisa menciptakan suasana kondusif di kelas agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Salah satu caranya adalah guru harus mengelola kelas dengan baik.
11)              Guru sebagai mediator
Dalam peranannya sebagai mediator guru menjadi penengah dalam proses pembelajaran anak didik. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan sehingga siap menyampaikan materi kepada anak didiknya.
12)              Guru sebagai supervisor
Guru harus menguasai berbagai teknik supervisi agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar mengajar pada anak. Dengan supervisi diharapkan kekurangan cara mengajar dapat dibenahi  dan diganti dengan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi masing-masing kelas.
13)              Guru sebagai evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang yang baik dan jujur. Penilaian yang dilakukan harus menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Tidak hanya faktor luar dari anak, namun juga faktor yang berasal dari dalam diri anak. Nilai yang diberikan harus murni berdasarkan hasil belajar anak, tidak pandang bulu karena siswa ini anak orang terpandang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar