Salah satu faktor utama yang memengaruhi keberhasilah suatu organisasi seperti sekolah, adalah kepemimpinan sang pemimpin terhadap bawahannya. Kepemimpinan kepala sekolah terhadap guru-guru, ataupun kepemimpinan guru terhadap siswa-siswanya. Kemudian, apakah kepemimpinan itu? Kepemimpinan merupakan sebuah fenomena yang kompleks, sehingga membuat arti kepemimpinan menjadi sulit untuk dibuat rumusan yang menyeluruh. Namun, secara sederhana seseorang dikatakan memimpin apabila dalam mengerjakan tugas-tugasnya dia berinteraksi dengan orang lain dan bisa memengaruhi orang lain.
Menurut Hersey dan Blanchard tentang teori kepemimpinan situasional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memimpin, yaitu : jumlah petunjuk yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional dari pimpinan, dan tingkat kematangan yang dimiliki oleh bawahan. Dengan demikian, seorang pemimpin harus benar-benar memahami tingkat kematangan yang dimiliki oleh bawahannya, sehingga dalam ia tepat dalam memberikan petunjuk dan dukungan sosioemosional.
Namun pada kenyataannya, tidak semua pemimpin memahami hal tersebut. Jika dikaitkan dengan hubungan antara guru dengan siswa maka masih ada guru-guru yang belum memahami karakter siswa-siswanya. Hal ini pun membuatnya menggunakan model kepemimpinan yang tidak tepat untuk siswa-siswanya. Mungkin model kepemimpinan yang digunakan oleh guru tepat untuk beberapa siswa saja, tetapi tidak cocok untuk siswa yang lain. Jika terus dibiarkan, tentu saja hal ini akan sangat memengaruhi tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran yang akan diraih oleh para guru dan siswa tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan kepemimpinan situasional. Ketika seorang guru telah berhasil memahami tingkat kematangan yang dimiliki oleh siswa-siswanyanya, guru tersebut dapat dengan tepat menerapkan model kepemimpinannya. Dengan demikian, melalui pemberian petunjuk dan dukungan emosional yang tepat, terjalinlah komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa-siswanya tersebut yang akan mengantarkan pada keberhasilan.
Menurut Hersey dan Blanchard tentang teori kepemimpinan situasional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memimpin, yaitu : jumlah petunjuk yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional dari pimpinan, dan tingkat kematangan yang dimiliki oleh bawahan. Dengan demikian, seorang pemimpin harus benar-benar memahami tingkat kematangan yang dimiliki oleh bawahannya, sehingga dalam ia tepat dalam memberikan petunjuk dan dukungan sosioemosional.
Namun pada kenyataannya, tidak semua pemimpin memahami hal tersebut. Jika dikaitkan dengan hubungan antara guru dengan siswa maka masih ada guru-guru yang belum memahami karakter siswa-siswanya. Hal ini pun membuatnya menggunakan model kepemimpinan yang tidak tepat untuk siswa-siswanya. Mungkin model kepemimpinan yang digunakan oleh guru tepat untuk beberapa siswa saja, tetapi tidak cocok untuk siswa yang lain. Jika terus dibiarkan, tentu saja hal ini akan sangat memengaruhi tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran yang akan diraih oleh para guru dan siswa tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan kepemimpinan situasional. Ketika seorang guru telah berhasil memahami tingkat kematangan yang dimiliki oleh siswa-siswanyanya, guru tersebut dapat dengan tepat menerapkan model kepemimpinannya. Dengan demikian, melalui pemberian petunjuk dan dukungan emosional yang tepat, terjalinlah komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa-siswanya tersebut yang akan mengantarkan pada keberhasilan.
Gambar Pinjam dari Sini |
berari harus mempelajari seluk beluk tentang kepemimpinan dengan benar ya
BalasHapusCerita Tugu @ agar jadi pemimpin yg baik pak. hehe
BalasHapus