Selasa, 19 Juni 2012

Multitasking and Multitasker

Beberapa waktu lalu (Hmm… sebetulnya udah lama juga sih) saya bertemu dengan seorang psikolog sekaligus terapis dengan spesialisasi hypnotherapi. Entah mengapa saya sedikit deg-degan bertemu dengan beliau. Beliau adalah sosok yang sangat mengagumkan, cerdas, dan hebat.

Dalam beberapa waktu percakapan itu, kami tuntaskan untuk mengobrol tentang banyak hal. Dari obrolan itu terkuaklah kesamaan antara kami bahwa kami sama-sama fobia ketinggian. Terlihat pula perbedaan bahwa beliau seorang catlover sementara saya catheter. Hehehe… ^_^

Dalam obrolan itu, ada hal lain yang sempat saya tangkap dari beliau, yaitu ‘multitasker’. Awalnya, saya tidak pernah mendengar kata itu sama sekali, tetapi karena didorong rasa penasaran akhirnya iseng-iseng saya googling juga. Klik… klik… klik… akhirnya nemu juga pencarian yang saya maksud. Sedikit kaget juga..., ini adalah beberapa fakta tentang multitasker yang saya dapatkan. Tetapi, karena capability saya buat nranslate bahasa Inggris ke bahasa Indonesia nggak se-master pakde google translate (hahaha…), jadi ya sebatas inilah beberapa hal yang berhasil saya tangkap:
  1. Multitasker itu dari kata multi tasking, yaitu istilah untuk komputer yang bisa bekerja banyak hal dalam satu waktu.
  2. Multitasker adalah sebutan untuk orang yang bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, misalnya mengobrol sambil sms-an, mengetik sambil mendengerkan orang bicara, naik mobil sambil sms-an, dan sebagainya.
  3. Multitasking bisa bikin kerja tidak maksimal. Jadi, kemungkinan melakukan kesalahan adalah besar karena otak terpaksa harus dibagi-bagi untuk banyak dalam satu waktu. Nggak bisa fokus...!
  4. Multitasking bisa bikin hubungan dengan orang lain nggak baik. Coba deh kalau mengobrol sambil sms-an, pasti orang yang diajak mengobrol serasa nggak dianggap. Dikira nggak respek!
  5. Multitasking bisa dilatih. Itu bukan bawaan. Jadi, dengan pembiasaan dari kecil bisa menjadikan seseorang multitasker.
Itu adalah beberapa hal yang saya peroleh. Tapi, dari perkataan psikolog yang saya sebutkan di awal tulisan ini, dia mengartikan bahwa multitasking itu adalah mengerjakan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. Misalnya gini, saya sedang dikejar deadline naskah sebanyak 100 halaman, ada tugas bikin laporan di kampus, ada agenda besar untuk bedah buku, belum lagi cucian menumpuk, ada masalah dengan seorang teman, dan pacar saya sedang depresi gara-gara skripsinya nggak selesai-selesai, dan semua itu harus saya selesaikan dalam waktu 1 minggu. Nah, nggak semua orang bisa menyelesaikan semua hal itu dalam waktu bersamaan. Beberapa orang mungkin akan mengorbankan beberapa hal dan tidak menyelesaikannya, misalnya langsung nyerah dengan deadline,cuciannya dimasukin di laundry, dan sebagainya, atau bahkan bisa depresi gara-gara otaknya bingung mau ngerjain yang mana dulu. Nah, bagi mereka yang bisa mengerjakan semua itu dalam tenggat waktu yang telah ditentukan, mereka itu bisa disebut sebagai multitasker. Iincluding me.. ^_^

Setelah aksi googling itulah saya baru sadar bahwa ‘mungkin’ saya adalah seorang multitasker, yang bisa ngerjain beberapa pekerjaan dalam waktu yang sama. Saya pernah mendapat job yang harus kelar dalam 3 hari, tugas kampus yang seabrek, kegiatan yang fullday, dan lain-lain, tapi toh bisa selesai juga, walaupun habis itu badan drop dan bikin stres. ^_^

Ya, kemarin saya sempat baca juga di twitter Geronimo, kalau multitasking itu bisa mengurangi kemampuan otak dan bikin stres. Well, apa pun risikonya, kalau nurut pendapat saya sih itu tergantung personalnya. Multitasking itu nurut saya tergantung personal untuk bisa membagi pekerjaan dan waktu. Nurut saya juga, semua orang bisa jadi seorang multitasking karena memang bisa dilatih dan (trust me) ini bisa jadi keahlian yang penting dalam dunia kerja. ^_^

Well, sharing sangat diperlukan... ^_^


Kontributor: F. Arifah


 

2 komentar:

  1. brati ibu2 jg termasuk multitasker....gendong anak sambil menyapu, menjemur, memasak, palagi ngetik hehehe leres to bundanya babel...?

    BalasHapus
  2. Lisa @ Tapi kalau jemur pakaian sambil ngetik.., hmmm ga kebayang gmn caranya tuh. hehe

    BalasHapus