Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari,
dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Berdasarkan
kaidah tersebut, maka kata-kata seperti di, ke, dari, dan,
yang, untuk, yang tidak terletak di posisi awal, beserta seluruh
jenis kata tersebut, harus ditulis kecil di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan. Kata-kata di, ke, dari, dan,
yang, serta untuk adalah kata-kata yang tergolong kata tugas.
Oleh sebab itu, kita harus memahami kata tugas dan pembagiannya.
Berikut ini
saya ringkaskan materi mengenai kata tugas untuk dipelajari dan dijadikan
referensi pada rapat redaksi selanjutnya. Semoga bermanfaat!
Kata Tugas
Kata tugas
hanya memiliki makna gramatikal, tetapi tidak memiliki makna leksikal; ia juga
tidak dapat mengalami perubahan bentuk (kecuali beberapa kata tugas seperti
kata sebab, sampai, dan oleh yang bisa berubah menjadi disebabkan,
menyebabkan; disampaikan, menyampaikan; memperoleh,
diperoleh dan seterusnya). Berdasarkan peranannya dalam frasa atau
kalimat, kata tugas dibagi menjadi lima
kelompok: (1) preposisi, (2) konjungsi, (3) interjeksi, (4) artikel, dan (5)
partikel.
A. Preposisi
Preposisi atau
kata depan adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur pembentuk frasa
preposisional. Preposisi terletak di bagian awal frasa dan unsur yang
mengikutinya dapat berupa nomina, adjektiva, atau verba. Preposisi dapat
monomorfemis atau polimorfemis.
1. Preposisi Monomorfemis
Preposisi monomorfemis
adalah preposisi yang terdiri hanya atas satu morfem, misalnya:
bagi
untuk
buat
guna
|
menandai hubungan peruntukkan
|
Dari
|
menandai hubungan asal,
arah dari suatu tempat, atau milik
|
Dengan
|
menandai hubungan
kesertaan atau cara
|
Di
|
menandai hubungan tempat
berada
|
Karena
Sebab
|
menandai hubungan sebab
|
Ke
|
menandai hubungan arah
menuju suatu tempat
|
Oleh
|
menandai hubungan pelaku
atau yang dianggap pelaku
|
Pada
|
menandai hubungan tempat
atau waktu
|
Tentang
|
menandai hubungan ihwal
peristiwa
|
Sejak
|
menandai hubungan waktu
dari saat yang satu ke saat yang lain
|
2. Preposisi Polimorfemis
Preposisi
polimorfemis terdiri atas dua macam: (1) yang dibentuk dengan memakai afiks dan
(2) yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih.
a.
Preposisi Polimorfemis dengan Afiks
Preposisi
polimorfemis yang dibentuk dengan memakai afiks, misalnya:
bersama
beserta
|
menandai hubungan kesertaan
|
menjelang
|
menandai hubungan waktu
sesaat sebelum
|
Menuju
|
menandai hubungan tujuan
atau arah ke suatu tempat
|
menurut
|
menandai hubungan sumber
|
sekeliling
|
menandai hubungan ruang
lingkup geografis
|
sekitar
|
menandai hubungan ruang
lingkup geografis atau waktu
|
selama
|
menandai hubungan kurun
waktu
|
sepanjang
|
menandai hubungan kurun
waktu atau bentangan lokasi
|
semacam
|
menandai hubungan bentuk
|
terhadap
|
menandai hubungan arah
|
bagaikan
|
menandai hubungan
pemiripan
|
b. Preposisi Polimorfemis
Gabungan Kata
Preposisi
polimorfemis yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih dapat
berupa (a) gabungan preposisi dan preposisi, atau (b) gabungan preposisi dengan
yang bukan preposisi.
(1) Gabungan preposisi dan
preposisi, misalnya:
daripada
|
menandai hubungan
perbandingan
|
kepada
|
menandai hubungan arah
ke suatu tempat
|
oleh karena
oleh sebab
|
menandai hubungan
penyebaban
|
sampai dengan/ke
|
menandai hubungan batas
waktu
|
selain dari
|
menandai hubungan
perkecualian
|
(2) Gabungan preposisi
dengan yang bukan preposisi, misalnya:
di atas; ke
dekat; dari balik
di bawah; ke
depan; dari samping
di muka; ke
dalam
di belakang;
ke luar
di tengah
B. Konjungsi
Konjungsi atau
kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih,
misalnya kata dan, kalau, dan atau. Dilihat dari perilaku
sintaktiknya, konjungsi dibagi menjadi lima
kelompok: (1) konjungsi koordinatif, (2) konjungsi subordinatif, (3) konjungsi
korelatif, (4) konjungsi antarkalimat, dan (5) konjungsi antarparagraf.
1.
Konjungsi koordinatif:
dan
|
menandai hubungan
penambahan
|
atau
|
menandai hubungan
pemilihan
|
tetapi
|
menandai hubungan
perlawanan
|
2.
Konjungsi subordinatif:
konjungsi subordinatif
waktu
|
sesudah, setelah,
sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil,
seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
|
konjungsi subordinatif
syarat
|
jika, kalau, jikalau,
asal(kan),
bila, manakala
|
konjungsi subordinatif
pengandaian
|
andaikan, seandainya,
umpamanya, sekiranya
|
konjungsi subordinatif
tujuan
|
agar, supaya, agar supaya,
biar
|
konjungsi subordinatif
konsesif
|
biarpun, meski(pun),
sekalipun, walau(pun), sungguhpun, kendati(pun)
|
konjungsi subordinatif
pemiripan
|
seakan-akan,
seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
|
konjungsi subordinatif
penyebaban
|
sebab, karena, oleh
karena
|
konjungsi subordinatif
pengakibatan
|
(se)hingga,
sampai(-sampai), maka(nya)
|
konjungsi subordinatif
penjelasan
|
bahwa
|
konjungsi subordinatif
cara
|
dengan
|
3.
Konjungsi korelatif, misalnya maupun,
sehingga, atau, tetapi, demikian, juga, entah
4.
Konjungsi antarkalimat, misalnya:
- biarpun demikian/begitu
sekalipun
demikian/begitu
sungguhpun
demikian/begitu
walaupun
demikian/begitu
meskipun
demikian/begitu
- kemudian
sesudah itu
setelah itu
selanjutnya
- tambahan pula, lagi pula, selain itu
- sebaliknya
- sesungguhnya, bahwasanya
- malah(an), bahkan
- (akan) tetapi, namun
- kecuali itu, selain itu
- dengan demikian
- oleh karena itu, oleh sebab itu
- sebelum itu
5.
konjungsi antarparagraf, misalnya adapun,
akan hal, mengenai, dalam pada itu, alkisah, arkian,
sebermula, dan syahdan
C. Interjeksi
Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang
mengungkapkan rasa hati manusia. Berikut beberapa contoh pengelompokan interjeksi:
interjeksi bernada
negatif
|
cih, cis, bah, ih, idih,
brengsek, sialan
|
interjeksi bernada positif
|
Aduhai, amboi, asyik,
alhamdulillah, insya Allah, syukur
|
interjeksi bernada
keheranan
|
Ai, lo, astaghfirullah, masya
Allah
|
interjeksi bernada
netral atau campuran
|
Ayo, hai, halo, he,
wahai, astaga, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, hem
|
D. Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah
nomina. Artikel terbagi menjadi tiga kelompok: (1) artikel yang mengacu ke
makna tunggal, (2) artikel yang mengacu ke makna kelompok, (3) artikel yang
menyatakan makna netral.
1.
Artikel yang mengacu ke makna
tunggal, misalnya sang, sri, hang, dan dang.
2.
Artikel yang mengacu ke makna
kelompok: para
3.
artikel yang menyatakan makna netral:
si
E. Partikel
Kelompok kata tugas kelima ini sebenarnya berupa
klitika, karena selalu dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat partikel, yakni
–kah, -lah, -pun, dan –tah.
Preposisi tunggal:
akan
akibat
antar
antara
atas
bagaikan
bagi
berkat
bersama
bersama-sama
beserta
buat
|
dalam
dari
dekat
demi
dengan
di
hingga
karena
ke
kecuali
kepada
lewat
|
melalui
mengenai
mengingat
menjelang
menuju
menurut
oleh
pada
sama
sampai
sebab
sebagaimana
|
secara
sedari
sejak
sekeliling
sekitar
selain
selama
semacam
sepanjang
seperti
tanpa
tentang
terhadap
tinimbung
untuk
|
Preposisi majemuk:
dari antara
dari arah
dari atas
dari balik
dari bawah
dari belakang
dari dalam
dari dekat
dari depan
dari hadapan
dari luar
dari muka
dari samping
dari sebelah
dari sekeliling
dari sekitar
dari seputar
dari tengah
dari tengah-tengah
di antara
di atas
|
di balik
di bawah
di belakang
di dalam
di dekat
di depan
di hadapan
di luar
di muka
di samping
di sebelah
di
sekeliling
di sekitar
di sepanjang
di seputar
di tengah
di
tengah-tengah
ke antara
ke arah
ke atas
|
ke balik
ke bawah
ke belakang
ke dalam
ke dekat
ke depan
ke hadapan
ke luar
ke muka
ke samping
ke sebelah
ke
sekeliling
ke sekitar
ke seputar
ke tengah
ke
tengah-tengah
oleh karena
oleh sebab
sampai dengan
selain dari
selain daripada
|
Daftar konjungsi:
agar
agar supaya
akan tetapi
akibat
andaikan
andaikata
apabila … (maka)
asal
asalkan
atau
bagai
bahkan
bahwa
baik … ataupun
baik … maupun
begitu
berhubung … (maka)
berkat
biar
biarpun
bila … (maka)
bilamana … (maka)
buat
dalam
dan
dan lagi
daripada
demi
dengan
di samping
guna
hanya
hingga
jika …. (maka)
|
jikalau … (maka)
kalau … (maka)
kalau-kalau
karena
kecuali
kemudian
kendati
kendatipun
ketika
lagi
lagi pula
lalu
lantaran
lantas
malah
malahan
manakala … (maka)
melainkan
meski
meskipun
namun
oleh karena
padahal
sambil
sampai
sampai-sampai
seakan
seakan-akan
seandainya
sebab … (maka)
sebagaimana
sebaliknya
sebelum
sedang
sedangkan
sedari
sehabis … (maka)
|
sehingga
sejak
sekalipun
sekiranya
selagi
selain
selama
semasa
sembari
semenjak
sementara
seolah
seolah-olah
seperti
serasa
serasa-rasa
seraya
serta
sesudah … (maka)
setelah … (maka)
setiap … (maka)
setiap kali … (maka)
seumpama
seusai … (maka)
sewaktu
sungguhpun
supaya
tambahan lagi
tambahan pula
tanpa
tatkala
tengah
tetapi
tiap kali … (maka)
untuk
waktu
walau
walaupun
|
(sumber : Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI)