Kembang Api Kebersamaan

Kelulusanku dari Tsanawiyah di Pandanaran mengakhiri juga kebersamaanku bersama sobat-sobatku di sana.  Khususnya angkatan 24, kami menyebutnya prudenpath. Sedihnyaaa… padahal kita dah hidup bersama selama tiga tahun. Makan bersama, berebut kamar mandi, bertukar baju, kadang beertengkar juga dan banyak lagi. Pokoknya  kita layaknya saudara. 

Temen angkatan 24 Mts Pandanaran Putri

 

Perpisahan ini adalah pilihanku. Banyak juga sih temen-temen prudenpath yang melanjutkan Madrasah Aliyah di Pandanaran. Tapi… aku memilih keluar dari komplek itu. Tentunya dengan berbagai pertimbangan yang matang. Aku meneruskan di Aliyah Unggulan Al-Imdad. Sebuah Aliyah rintisan yang bonafit. Cieee.. mantab.

Awal tinggal di pesantren ini, serasa pingin balik lagi ke Pandanaran, bersama-sama temen prudenpath. Rasanya kangeeen… banget bareng-bareng mereka lagi. “Huks tapi gak mungkin,” pikirku. Hanya beberapa hari di pesantren baru, akhirnya libur lebaran. Alhamdulillah, libur yang panjang.

suasana di kebersamaan

Tak ku sia-siakan kesempatan liburan ini. Walhasil kita sebagian anak-anak prudenpath di daerahku pada sepakat merayakan temu kangen. Agenda kali ini adalah buka bersama. Kita memilih lokasi di Alun-alun Utara Yogyakarta (altar). Wuih ramenyaa tempat ini. Muda-mudi yang lagi pacaran (yeach.. jangan ditiru, hhehe), Instansi yang lagi ngadain bukber, dan yang bikin suasana altar paling seru adalah kebersamaan kita, anak prudenpath yang lagi melepas kangen.

Menu bukber gak perlu dibahas, sederhana aja kok, pecel lele, hehehe. Ternyata kebersamaan kita sedari sore tadi belum mengobati kangen. Walhasil, kita sepakat iuran sejumlah uang untuk beli kembang api. Maklumlah, kita masih anak-anak ingusan yang belum bisa cari duit sendiri. Jadi iuran adalah jalan terbaik.

"Lima ribuan ya iurannya pasti dah dapet kembang api segepok,” usul temenku. Sip, lembaran lima ribu melayang dari dompet masing-masing. Setelah shalat maghrib, lalu ngobrol ngalor ngidul, lalu shalat isya, dan tibalah waktunya peletusan kembang api.

Ini mah Potret Kembang Api dari mbah Google. malam itu gak sempet diabadikan letusan kembang apinya, maaf ya... ini sebagai gantinya, hehe

Ciiiuuutthh dor, begitulah kira-kira suaranya. Uihh, ternyata gak segemerlap kembang api di tipi-tipi. Hehehe. Maklum, harga kembang apinya murah. Meski murah, tapi ledakan kecil yang berkali-kali itu dah bikin kita tertawa bebas, melepas beban, dan hanya kebahagiaan yang terasa malam itu. Pokoknya berkesaaaan… banget. Bikin aku tambah semangat menyambut lebaran yang kurang sehari lagi.

Prendz… kapan ya kita kumpul bareng lagi. Semoga jika kita ada waktu luang, kita bias temu kangen. Kebersamaan itu yang bikin aku sulit lupa. Thanks prendz untuk hari itu, malam itu. Sekarang.

Kontributor: Roikhana Kurnia Dewi