Minggu, 02 Desember 2012


/1/
Kata televisi
pahlawan itu pembela bangsa Indonesia
Kata koran
pahlawan itu penumpas dari penjajahan
Kata radio
pahlawan itu penegak kebenaran

Kata Ayah ...
aku tidak pernah dengar ceritanya
Ayah tiada sebelum aku di dunia
Kata Ibu ...
Indonesia sudah merdeka
Penjajah telah kalah
; benarkah itu semua?
Itu dulu zaman kecilku

/2/
Kanvas-kanvas berjejeran terpajang
Kalem wajah bersemayam di balik warna cat lukisan
Ukir senyum menyunggil segan
Menatap wajah yang gugur berperang

Kau telah lama menang
Indonesia merdeka dari gonjangan peperangan
Itukah makna pengorbanan?
Darah menjadi taruhan nyawa melayang?

Taburan air mata beraduk satu
Menjadi kebahagiaan dan kesedihan
Bila sumpah pemuda tak lagi bersatu
Runtuh dengan pertikaian baru yang tak berkesudahan
; inilah Indonesiaku?
aku lihat dari media bukan mengada

/3/
Nama tinggal sejarah
Untuk generasi baru kelak ada
Penuntas kezaliman bangsa
Revolusi agar tearah

Bibir berkomat kamit bukan membaca mantra
Bukan pula membaca jampi-jampi
Menyulap generasi muda mudi
Agar sadar perjuangan dan pengorbanan pahlawan bangsa

Jangan teriakan kata merdeka
Jika egoisme masih meraja lela
Jangan teriakan kita satu bangsa
Jika tawuran bergelut tebaskan nyawa
; bangkitlah Indonesia?
Kini sudah saatnya

/4/
Walau aku hanya TKI
Tapi aku TKI berprestasi
Itulah remajaku kini
Mengais rezeki di luar negeri
Bukan paksaan
; ini naruni hati

Bukan hanya sekadar TKI
Itulah julukanku saat ini
Kutuntut ilmu setinggi merapi
; bekal kelak pulang ke bumi pertiwi

Bersama Ciputra kusulam mimpi
Kuukir impian lima tahun lagi
Inilah aku ke depan nanti
Terimakasih duhai guru
Semangatmu tiada pamrih
;untuk mengajar ilmu kepadaku

Tanpamu duhai guru
Aku bukanlah TKI berprestasi
Kaulah pahlawan perwira tinggi
untuk kami 'TKI'

***
Kontributor: Anung D’Lizta, Cilacap.
 
0